AS Desak Yordania dan Israel Redam Ketegangan di Al-Aqsa

Kamis, 20 Juli 2017 - 16:55 WIB
AS Desak Yordania dan...
AS Desak Yordania dan Israel Redam Ketegangan di Al-Aqsa
A A A
WASHINGTON - Amerika Serikat (AS) mendesak Israel dan Yordania untuk mengurangi ketegangan di komplek al-Aqsa. Ketegangan di al-Aqsa disebabkan oleh keputusan otoritas Israel untuk menutup komplek itu.
"AS sangat memperhatikan ketegangan di sekitar Temple Mount/Haram Al-Sharif, sebuah situs yang suci bagi orang Yahudi, Muslim, dan Kristen," kata Gedung Putih dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Anadolu Agency pada Kamis (20/7).
"Kami menyerukan kepada negara Israel dan Yordania untuk melakukan upaya dengan itikad baik untuk mengurangi ketegangan, dan menemukan solusi yang menjamin keamanan publik dan keamanan situs dan mempertahankan status quo. AS akan terus memantau perkembangan di sana," sambungnya.
Pihak berwenang Israel menutup kompleks Al-Aqsa setelah baku tembak yang menewaskan tiga orang Palestina dan dua polisi Israel tewas di dekat lokasi suci di Yerusalem timur.
Pada hari Rabu, tentara Israel melukai sembilan warga Palestina dan menahan empat lainnya saat demonstrasi menentang tindakan Israel di masjid al-Aqsa, dimana tentara Israel membatasi masuknya orang-orang Palestina.
Protes dimulai pada hari Minggu setelah pimpinan masjid meminta jamaah masjid untuk memboikot penempatan detektor logam di pintu masuk masjid. Israel telah membela langkah kontroversial tersebut, dengan mengklaim bahwa mereka tidak berbeda dengan tindakan pengamanan di tempat-tempat suci lainnya di seluruh dunia.
Masjid Al-Aqsa adalah situs ketiga tersuci dalam Islam setelah Mekah dan Madinah.
Israel menduduki Yerusalem timur saat Perang Timur Tengah 1967. Israel kemudian mencaplok kota tersebut pada tahun 1980, mengklaim seluruh Yerusalem sebagai ibukota "abadi" negara Yahudi, sebuah langkah yang tidak pernah diakui oleh masyarakat internasional.
(esn)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0700 seconds (0.1#10.140)