Wanita yang diidentifikasi dengan nama depan Yueyue, telah jatuh sakit karena kondisi kesehatannya memburuk akibat aborsi yang berulang kali.
Setelah melahirkan seorang gadis empat tahun yang lalu, suaminya ingin mencoba mendapatkan anak kedua setelah pemerintah China mencabut kebijakan “satu anak” pada tahun 2015.
Tapi, sang suami bertekad untuk memiliki anak laki-laki. Wanita itu kemudian dipaksa menjalani pemeriksaan ultrasound untuk mengidentifikasi jenis kelamin bayi ketika dia hamil.
Baca Juga:
Korban lantas dipaksa untuk melakukan aborsi saat terungkap bahwa bayi yang belum lahir adalah seorang gadis. Siksaan seperti itu dia alami empat kali dalam setahun.
Sebelum meninggal, Yueyue terbaring di tempat tidur akibat aborsi yang dipaksakan. Sang suami, alih-alih merawatnya, tapi justru meminta cerai.
Korban, menurut laporan media lokal, tidak punya pilihan selain menerima perceraian tersebut dan menggunakan uang 170.000 yuan yang dimiliki untuk berobat di sebuah rumah sakit di Shanghai.
Korban kemudian meninggal setelah kondisinya memburuk.