Kebakaran di Kondominium Honolulu, 3 Tewas
A
A
A
HAWAII - Sedikitnya tiga orang tewas dalam kebakaran sebuah kondominium di Honolulu, Hawaii. Sedangkan sekitar 100 petugas pemadam kebakaran tengah berjuang untuk memadamkan api di kondominium Marco Polo yang berlantai 36.
"Api mulai membakar di lantai 26 dan akhirnya menyebar ke lantai 25 dan lantai 28," menurut kepala pemadam kebakaran David Jenkins seperti dikutip dari Sky News, Sabtu (15/7/2017).
Jenkins mengatakan setidaknya tiga orang dibawa ke rumah sakit karena menghirup asap dan lebih banyak lagi masih dirawat oleh paramedis di tempat kejadian. "Sebanyak 12 orang membutuhkan bantuan medis," katanya.
Beberapa penduduk di menara apartemen 568 masih belum diketahui keberadaannya dan petugas pemadam kebakaran akan mendatangi dari pintu ke pintu untuk mencari mereka. "Sementara itu, kaca dan kusen jendela tampak berjatuhan dari bangunan," tulis media lokal Honolulu Star-Advertiser.
Seorang penduduk mengatakan bahwa dia sampai di tempat yang aman setelah menaiki tangga dari lantai 29, di mana ada begitu banyak asap yang membuatnya tidak bisa melihat.
Troy Yasuda, yang tinggal di sebuah bangunan di seberang jalan, memberi air kepada orang-orang yang dievakuasi. "Mereka tersedak asap," katanya.
Yasuda mengatakan bahwa pihak kepolisian telah berteriak melalui megafon, mengatakan kepada para penghuni yang masih berada di dalam untuk turun.
Penghuni lantai empat Aaron Dengler dan istrinya membantu tetangga mereka yang berusia lanjut menuju ke sebuah pos bantuan yang didirikan di sebuah taman terdekat. "Tidak akan membantu jika hanya berdiri dan menonton," cetusnya.
Saat melihat api menyebar, dia berkata: "Orang-orang menjadi agak gugup sekarang. Ini mengkhawatirkan."
Star-Advertiser mengatakan bahwa bangunan apartemen itu dibangun pada tahun 1971 tiga tahun sebelum sistem alat pemancar air wajib dibuat untuk gedung tinggi.
"Api mulai membakar di lantai 26 dan akhirnya menyebar ke lantai 25 dan lantai 28," menurut kepala pemadam kebakaran David Jenkins seperti dikutip dari Sky News, Sabtu (15/7/2017).
Jenkins mengatakan setidaknya tiga orang dibawa ke rumah sakit karena menghirup asap dan lebih banyak lagi masih dirawat oleh paramedis di tempat kejadian. "Sebanyak 12 orang membutuhkan bantuan medis," katanya.
Beberapa penduduk di menara apartemen 568 masih belum diketahui keberadaannya dan petugas pemadam kebakaran akan mendatangi dari pintu ke pintu untuk mencari mereka. "Sementara itu, kaca dan kusen jendela tampak berjatuhan dari bangunan," tulis media lokal Honolulu Star-Advertiser.
Seorang penduduk mengatakan bahwa dia sampai di tempat yang aman setelah menaiki tangga dari lantai 29, di mana ada begitu banyak asap yang membuatnya tidak bisa melihat.
Troy Yasuda, yang tinggal di sebuah bangunan di seberang jalan, memberi air kepada orang-orang yang dievakuasi. "Mereka tersedak asap," katanya.
Yasuda mengatakan bahwa pihak kepolisian telah berteriak melalui megafon, mengatakan kepada para penghuni yang masih berada di dalam untuk turun.
Penghuni lantai empat Aaron Dengler dan istrinya membantu tetangga mereka yang berusia lanjut menuju ke sebuah pos bantuan yang didirikan di sebuah taman terdekat. "Tidak akan membantu jika hanya berdiri dan menonton," cetusnya.
Saat melihat api menyebar, dia berkata: "Orang-orang menjadi agak gugup sekarang. Ini mengkhawatirkan."
Star-Advertiser mengatakan bahwa bangunan apartemen itu dibangun pada tahun 1971 tiga tahun sebelum sistem alat pemancar air wajib dibuat untuk gedung tinggi.
(ian)