Kapal Mata-mata China Intai Lepas Pantai Alaska
A
A
A
WASHINGTON - Sebuah kapal mata-mata China telah berlayar di perairan internasional di lepas pantai Alaska selama beberapa hari. Kapal itu pertama kali tiba di daerah itu sesaat sebelum Amerika Serikat (AS) melakukan uji coba sistem pertahanan rudal.
Juru bicara Komando Pertahanan Udara Amerika Utara, Scott Miller mengatakan, kapal tersebut diyakini sebagai kapal komunikasi atau intelijen dan dikonfirmasi telah berada di daerah tersebut selama beberapa hari terakhir.
Meski begitu, Miller tidak mau berspekulasi tentang alasan kapal tersebut berada di sana seperti disitir dari CNN, Jumat (14/7/2017).
Sementara itu dua pejabat militer AS mengatakan kepada CNN bahwa kapal tersebut beroperasi sekitar 100 mil dari pantai Alaska di perairan internasional.
Pejabat tersebut mengatakan bahwa kapal China tersebut beroperasi secara legal dan mengatakan bahwa AS tidak memiliki masalah keamanan mengenai kapal tersebut.
Kapal-kapal AS juga secara teratur beroperasi di perairan internasional dekat China.
Pejabat tersebut mengatakan bahwa ada kemungkinan kapal tersebut berada di sana untuk mengamati uji coba sistem rudal Terminal Altitude Area Defense (THAAD) yang berhasil dilakukan di luar Alaska. Kendati demikian, AS tidak dapat mengkonfirmasikan maksud tersebut.
Namun, satu pejabat mengatakan kepada CNN bahwa sangat jarang China mengoperasikan kapal jenis ini di wilayah tersebut. Ia pun menilai wajar untuk menganggapnya ada di sana guna mengamati uji coba tersebut.
China telah lama memprotes keputusan AS-Korea Selatan (Korsel) untuk menyebarkan THAAD ke semenanjung Korea. Beijing mengatakan bahwa hal itu dapat digunakan untuk menargetkan rudal China.
Pejabat Korsel dan AS mengatakan bahwa sistem tersebut akan digunakan untuk mencegat rudal yang berasal dari Korea Utara (Korut).
Pejabat yang sama mengatakan bahwa AS telah mengamati kapal-kapal China serupa dalam beberapa hari terakhir yang berlayar di lepas pantai Guam dan membayangi sebuah latihan militer gabungan AS-Australia yang bernama Talisman Sabre. Pejabat tersebut menambahkan bahwa tingkat aktivitas ini tidak biasa.
Juru bicara Komando Pertahanan Udara Amerika Utara, Scott Miller mengatakan, kapal tersebut diyakini sebagai kapal komunikasi atau intelijen dan dikonfirmasi telah berada di daerah tersebut selama beberapa hari terakhir.
Meski begitu, Miller tidak mau berspekulasi tentang alasan kapal tersebut berada di sana seperti disitir dari CNN, Jumat (14/7/2017).
Sementara itu dua pejabat militer AS mengatakan kepada CNN bahwa kapal tersebut beroperasi sekitar 100 mil dari pantai Alaska di perairan internasional.
Pejabat tersebut mengatakan bahwa kapal China tersebut beroperasi secara legal dan mengatakan bahwa AS tidak memiliki masalah keamanan mengenai kapal tersebut.
Kapal-kapal AS juga secara teratur beroperasi di perairan internasional dekat China.
Pejabat tersebut mengatakan bahwa ada kemungkinan kapal tersebut berada di sana untuk mengamati uji coba sistem rudal Terminal Altitude Area Defense (THAAD) yang berhasil dilakukan di luar Alaska. Kendati demikian, AS tidak dapat mengkonfirmasikan maksud tersebut.
Namun, satu pejabat mengatakan kepada CNN bahwa sangat jarang China mengoperasikan kapal jenis ini di wilayah tersebut. Ia pun menilai wajar untuk menganggapnya ada di sana guna mengamati uji coba tersebut.
China telah lama memprotes keputusan AS-Korea Selatan (Korsel) untuk menyebarkan THAAD ke semenanjung Korea. Beijing mengatakan bahwa hal itu dapat digunakan untuk menargetkan rudal China.
Pejabat Korsel dan AS mengatakan bahwa sistem tersebut akan digunakan untuk mencegat rudal yang berasal dari Korea Utara (Korut).
Pejabat yang sama mengatakan bahwa AS telah mengamati kapal-kapal China serupa dalam beberapa hari terakhir yang berlayar di lepas pantai Guam dan membayangi sebuah latihan militer gabungan AS-Australia yang bernama Talisman Sabre. Pejabat tersebut menambahkan bahwa tingkat aktivitas ini tidak biasa.
(ian)