Disangka Militan Boko Haram, 14 Warga Tewas Ditembak Tentara Niger
A
A
A
NIAMEY - Tentara Niger telah membunuh 14 warga sipil setelah keliru dengan mengira mereka sebagai militan kelompok Boko Haram. Insiden itu terjadi di sebuah daerah terpencil di wilayah tenggara negara itu.
Seperti dikutip dari BBC, Jumat (7/7/2017), para korban seluruhnya adalah petani yang tidak bersenjata. Mereka tengah berada di dalam zona terlarang di sekitar desa Abadam, di sebelah perbatasan Nigeria.
Dua orang berasal dari Niger, dan sisanya berasal dari Nigeria. Rincian bagaimana operasi tersebut berkembang dan mengapa warga sipil berada di sana tidak jelas.
Kelompok ekstrimis Boko Haram berbasis di Nigeria namun telah melakukan serangan lintas batas.
Ribuan orang telah mengungsi dari wilayah Diffa di tenggara dan warga sipil dari banyak daerah telah dilarang ke wilayah itu. Namun, biar bagaimanapun, banyak dari mereka kembali untuk merawat tanamannya.
Ada laporan yang bertentangan tentang operasi tentara tersebut. Kantor berita AFP mengatakan sebuah serangan udara telah membunuh kelompok tersebut setelah mereka kembali untuk memeriksa hasil panen mereka. Namun Reuters mengatakan tentara berpatroli di daerah tersebut saat mereka melepaskan tembakan.
"Abadam adalah sebuah desa yang terletak di zona merah dan telah dilarang untuk waktu yang sangat lama. Setiap individu yang terlihat di daerah tersebut dianggap Boko Haram," kata Yahaya Godi, sekretaris jenderal Diffa.
Telah terjadi serangkaian serangan di wilayah Diffa oleh ekstrimis Boko Haram dalam beberapa tahun terakhir. Baru tiga hari lalu, tersangka gerilyawan membunuh sembilan orang dan menculik puluhan lainnya di sana, termasuk anak-anak.
Seperti dikutip dari BBC, Jumat (7/7/2017), para korban seluruhnya adalah petani yang tidak bersenjata. Mereka tengah berada di dalam zona terlarang di sekitar desa Abadam, di sebelah perbatasan Nigeria.
Dua orang berasal dari Niger, dan sisanya berasal dari Nigeria. Rincian bagaimana operasi tersebut berkembang dan mengapa warga sipil berada di sana tidak jelas.
Kelompok ekstrimis Boko Haram berbasis di Nigeria namun telah melakukan serangan lintas batas.
Ribuan orang telah mengungsi dari wilayah Diffa di tenggara dan warga sipil dari banyak daerah telah dilarang ke wilayah itu. Namun, biar bagaimanapun, banyak dari mereka kembali untuk merawat tanamannya.
Ada laporan yang bertentangan tentang operasi tentara tersebut. Kantor berita AFP mengatakan sebuah serangan udara telah membunuh kelompok tersebut setelah mereka kembali untuk memeriksa hasil panen mereka. Namun Reuters mengatakan tentara berpatroli di daerah tersebut saat mereka melepaskan tembakan.
"Abadam adalah sebuah desa yang terletak di zona merah dan telah dilarang untuk waktu yang sangat lama. Setiap individu yang terlihat di daerah tersebut dianggap Boko Haram," kata Yahaya Godi, sekretaris jenderal Diffa.
Telah terjadi serangkaian serangan di wilayah Diffa oleh ekstrimis Boko Haram dalam beberapa tahun terakhir. Baru tiga hari lalu, tersangka gerilyawan membunuh sembilan orang dan menculik puluhan lainnya di sana, termasuk anak-anak.
(ian)