Tidak Pernah Terlihat, Pentagon Sebut ICBM Korut Rudal Jenis Baru
A
A
A
WASHINGTON - Pentagon mengatakan bahwa rudal balistik antar benua (ICBM) milik Korea Utara (Korut) yang baru diluncurkan sebagai jenis rudal baru yang belum pernah terlihat sebelumnya. Pentagon pun mengutuk peluncuran tersebut sebagai bentuk destabilisasi dan eskalator.
Juru bicara Pentagon Kapten Angkatan Laut Jeff Davis mengatakan bahwa ICBM itu ditembakkan dari peluncur mobile dan mengkonfirmasi adanya masuk kembali hulu ledak ke atmosfer seperti dikutip dari Reuters, Kamis (6/7/2017).
Sementara itu, kantor berita milik Korut KCNA mengatakan bahwa rudal balistik tersebut mempunyai kemampuan untuk mengangkut hulu ledak nuklir dalam jumlah besar. KCNA melaporkan bahwa rudal ICBM Hwasong-14 terbang sejauh 933 km. Rudal tersebut mampu mencapai ketinggian 2.802 km dalam penerbangan selama 39 menit.
KCNA menyatakan uji coba tersebut berhasil memverifikasi persyaratan teknis ICBM yang baru dikembangkan dalam tahap pemisahan, masuk kembali hulu ledak ke atmosfer dan kontrol tahap akhir terhadap hulu ledak.
Uji coba rudal tersebut dilakukan beberapa hari sebelum para pemimpin dari kelompok negara 20 melakukan pertemuan. Pertemuan itu akan membahas langkah-langkah untuk mengendalikan program senjata Korut, yang telah dilakukan untuk menghindari sanksi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Juru bicara Pentagon Kapten Angkatan Laut Jeff Davis mengatakan bahwa ICBM itu ditembakkan dari peluncur mobile dan mengkonfirmasi adanya masuk kembali hulu ledak ke atmosfer seperti dikutip dari Reuters, Kamis (6/7/2017).
Sementara itu, kantor berita milik Korut KCNA mengatakan bahwa rudal balistik tersebut mempunyai kemampuan untuk mengangkut hulu ledak nuklir dalam jumlah besar. KCNA melaporkan bahwa rudal ICBM Hwasong-14 terbang sejauh 933 km. Rudal tersebut mampu mencapai ketinggian 2.802 km dalam penerbangan selama 39 menit.
KCNA menyatakan uji coba tersebut berhasil memverifikasi persyaratan teknis ICBM yang baru dikembangkan dalam tahap pemisahan, masuk kembali hulu ledak ke atmosfer dan kontrol tahap akhir terhadap hulu ledak.
Uji coba rudal tersebut dilakukan beberapa hari sebelum para pemimpin dari kelompok negara 20 melakukan pertemuan. Pertemuan itu akan membahas langkah-langkah untuk mengendalikan program senjata Korut, yang telah dilakukan untuk menghindari sanksi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa.
(ian)