Terungkap, Putra Mahkota UEA Minta AS Mengebom Al Jazeera

Jum'at, 30 Juni 2017 - 08:49 WIB
Terungkap, Putra Mahkota...
Terungkap, Putra Mahkota UEA Minta AS Mengebom Al Jazeera
A A A
WASHINGTON - Sebuah dokumen diplomatik yang dibocorkan WikiLeaks mengungkap bahwa Putra Mahkota Uni Emirat Arab (UEA) Sheikh Mohammed bin Zayed al-Nahyan meminta Amerika Serikat (AS) untuk mengebom kantor Al Jazeera tahun 2004.

Permintaan itu muncul sebelum invasi AS ke Afghanistan. Dokumen yang dibocorkan situs antikerahasiaan WikiLeaks itu merupakan dokumen pembicaraan antara diplomat AS Richard Haass dan Sheikh Mohammed bin Zayed—disebut sebagai “MBZ”—menjelang invasi AS ke Irak pada tahun 2003.

Bangsawan Abu Dhabi itu mendesak Haass untuk mengendalikan liputan media perang dan menekankan pentingnya “penghijauan” di jaringan Al Jazeera yang berbasis di Doha sebelum melakukan tindakan militer.

Kabel diplomatik tersebut juga merinci bagaimana putra mahkota UEA mengingat-ingat sebuah pertemuan antara Emir Qatar Hamad Al-Thani dan Sheikh Zayed bin Sultan, ayah bin Zayed, sebelum invasi AS ke Afghanistan.

”Hamad mengeluh tentang laporan yang dia terima bahwa MBZ telah meminta Jenderal Frank (jenderal AS) untuk mengebom Al Jazeera. Menurut MBZ, Zayed dengan curiga menanggapi; 'Apakah Anda menyalahkannya?',” bunyi bocoran kabel diplomatik tersebut, yang dikutip semalam (29/6/2017).

Kini pensiunan, Jenderal AS Tommy Frank mengawasi operasi militer di Timur Tengah sebagai kepala Komando Pusat AS.

Al Jazeera sebelumnya menuduh AS menargetkan gerai stasiun pemberitaannya. Pada bulan November 2001, kantor Al Jazeera di Kabul diledakkan oleh pengeboman AS. Tidak ada korban jiwa dalam insiden itu.

Pada saat itu, pemimpin redaksi Al Jazeera Ibrahim Hilal mengatakan bahwa dia yakin serangan tersebut telah direncanakan lama. Pejabat AS telah mengkritik cakupan liputan media perang di Afghanistan, yang menggambarkan pelaporan pengeboman tersebut sebagai propaganda inflamasi.
(mas)
Berita Terkait
Uni Emirat Arab dan...
Uni Emirat Arab dan Amerika Serikat Tes Keamanan Siber pada Drone
8 Negara Mayoritas Muslim...
8 Negara Mayoritas Muslim yang Jadi Sekutu Amerika Serikat
Qatar Desak Negara-negara...
Qatar Desak Negara-negara Arab Tidak Normalisasi dengan Rezim Suriah
Tegang, 3 Rudal Iran...
Tegang, 3 Rudal Iran Mendarat di Dekat 2 Pangkalan AS di Teluk
Sumpah Pulang ke Afghanistan,...
Sumpah Pulang ke Afghanistan, Ghani Sudah ‘Tidak Dianggap’ Amerika Serikat
Perayaan Hari Nasional...
Perayaan Hari Nasional ke-52 Uni Emirat Arab di Jakarta
Berita Terkini
Kanada Ingin Gabung...
Kanada Ingin Gabung Uni Eropa, Balas Dendam terhadap Trump?
27 menit yang lalu
Paus Fransiskus akan...
Paus Fransiskus akan Dimakamkan pada Hari Sabtu 26 April
57 menit yang lalu
Kelompok Bersenjata...
Kelompok Bersenjata Tembaki Turis di Kashmir yang Dikelola India, 28 Orang Tewas
2 jam yang lalu
Iran Siap Buat Program...
Iran Siap Buat Program Nuklirnya Lebih Transparan dengan Imbalan Pencabutan Sanksi
10 jam yang lalu
Trump Ingin Berunding...
Trump Ingin Berunding Langsung dengan Presiden China Xi Jinping
11 jam yang lalu
Mesir Kutuk Seruan Pemukim...
Mesir Kutuk Seruan Pemukim Israel untuk Mengebom Masjid Al-Aqsa dan Bangun Kuil Yahudi
12 jam yang lalu
Infografis
Rakyat Swiss Minta Pembelian...
Rakyat Swiss Minta Pembelian 36 Jet Tempur F-35 AS Dibatalkan
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved