Polisi India Minta 'Dilayani' Korban Perkosaan Jika Ingin Pelaku Ditangkap
A
A
A
NEW DELHI - Seorang wanita India yang menjadi korban pemerkosaan mengaatakan, petugas polisi menolak menangkap para pelaku kecuali dia bersedia berhubungan seks dengannya. Wanita itu mengeluh karena beberapa kali permintaannya untuk menangkap kedua pelaku diabaikan polisi.
Wanita 37 tahun asal wilayah Uttar Pradesh, India, diperkosa dua pria dengan todongan senjata pada Februari lalu.
Menurutnya, kedua pelaku sudah diketahui yakni bernama Ameer Ahmad, 55, dan Sattar Ahmad, 45. Namun, polisi belum bersedia menangkap keduanya sejak pertama kali melapor.
Korban yang identitasnya dilindungi media, mengaku bahwa permintaannya berulang kali diabaikan oleh petugas polisi bernama Jai Prakash Singh. Alih-alih segera bertindak, petugas polisi itu justru menginterogasi dirinya sebelum akhirnya meminta agar korban “melayani” nafsunya.
Kasus ini dilaporkan media setempat, Times of India, dengan bukti rekaman perihal permintaan kurang ajar Singh.
Kasus ini bermula pada bulan Februari lalu ketika wanita tersebut ditawari tumpangan kendaraan oleh Ameer dan Satar saat dia hendak pulang dari rumah seorang kerabatnya.
Kedua pria itu kemudian memerkosa korban dengan todongan senjata ketika mereka tahu bahwa korban berada di rumahnya sendirian.
Korban lantas melaporkan kasus tersebut ke polisi, namun petugas polisi gagal mengajukan tuntutan sampai akhirnya dia pergi ke pengadilan setempat untuk mengajukan keluhan.
Korban mengaku takut akan keselamatannya karena kedua pelaku yang tinggal satu desa dengannya masih bebas berkeliaran di jalan.
Dia sudah mendesak Singh untuk memenjarakan kedua pria tersebut. Tapi, Singh malah mulai mengirim pesan ke ponselnya untuk bertemu secara pribadi dan mengajukan permintaan untuk berhubungan badan.
Ketika korban mengeluhkan perilaku itu, Singh mengaku telah menutup kasusnya. Tak berhenti, Singh terus menekan korban, yang akhirnya merekam perilaku Singh secara diam-diam untuk diadukan ke kepala polisi setempat.
Pejabat polisi setempat, Inspektur Polisi Vipin Tada, telah mengomentari rekaman tersebut. ”Suara di klip audio tidak sesuai dengan yang ditunjukkan oleh (penyidik). Tapi kami akan menyelidiki dakwaannya secara menyeluruh,” katanya, yang dilansir Kamis (22/6/2017).
Wanita 37 tahun asal wilayah Uttar Pradesh, India, diperkosa dua pria dengan todongan senjata pada Februari lalu.
Menurutnya, kedua pelaku sudah diketahui yakni bernama Ameer Ahmad, 55, dan Sattar Ahmad, 45. Namun, polisi belum bersedia menangkap keduanya sejak pertama kali melapor.
Korban yang identitasnya dilindungi media, mengaku bahwa permintaannya berulang kali diabaikan oleh petugas polisi bernama Jai Prakash Singh. Alih-alih segera bertindak, petugas polisi itu justru menginterogasi dirinya sebelum akhirnya meminta agar korban “melayani” nafsunya.
Kasus ini dilaporkan media setempat, Times of India, dengan bukti rekaman perihal permintaan kurang ajar Singh.
Kasus ini bermula pada bulan Februari lalu ketika wanita tersebut ditawari tumpangan kendaraan oleh Ameer dan Satar saat dia hendak pulang dari rumah seorang kerabatnya.
Kedua pria itu kemudian memerkosa korban dengan todongan senjata ketika mereka tahu bahwa korban berada di rumahnya sendirian.
Korban lantas melaporkan kasus tersebut ke polisi, namun petugas polisi gagal mengajukan tuntutan sampai akhirnya dia pergi ke pengadilan setempat untuk mengajukan keluhan.
Korban mengaku takut akan keselamatannya karena kedua pelaku yang tinggal satu desa dengannya masih bebas berkeliaran di jalan.
Dia sudah mendesak Singh untuk memenjarakan kedua pria tersebut. Tapi, Singh malah mulai mengirim pesan ke ponselnya untuk bertemu secara pribadi dan mengajukan permintaan untuk berhubungan badan.
Ketika korban mengeluhkan perilaku itu, Singh mengaku telah menutup kasusnya. Tak berhenti, Singh terus menekan korban, yang akhirnya merekam perilaku Singh secara diam-diam untuk diadukan ke kepala polisi setempat.
Pejabat polisi setempat, Inspektur Polisi Vipin Tada, telah mengomentari rekaman tersebut. ”Suara di klip audio tidak sesuai dengan yang ditunjukkan oleh (penyidik). Tapi kami akan menyelidiki dakwaannya secara menyeluruh,” katanya, yang dilansir Kamis (22/6/2017).
(mas)