Dua Pembom Supersonik AS akan Manuver di Semenanjung Korea
A
A
A
SEOUL - Militer Amerika Serikat (AS) mengerahkan dua pesawat pembom supersonik B-1B ke semenanjung Korea untuk bermanuver dengan militer Korea Selatan. Manuver gabungan dijadwalkan digelar hari ini (20/6/2017).
Dua pesawat pembom supersonik jarak jauh AS selama ini berbasis di Guam, pangkalan militer Washington di wilayah Pasifik. Korsel berencana mengerahkan pesawat-pesawat jet tempur F-15 dalam menuver gabungan ini.
Meskipun latihan bersama kedua militer ini dianggap sebagai bagian dari latihan reguler dan terjadwal, namun juga membawa “pesan” kuat untuk rezim Korea Utara (Korut) yang terus mengembangkan program nuklir dan rudalnya.
”Angkatan udara kami berencana untuk mengadakan latihan gabungan dengan dua (pesawat pembom) B-1B di langit semenanjung Korea hari ini,” kata Letnan Kolonel Kim Sung-duk, seorang petugas hubungan masyarakat Angkatan Udara Korea Selatan, kepada wartawan, seperti dikutip Reuters.
”Pesawat pembom diharapkan tinggal sekitar dua sampai tiga jam di atas semenanjung Korea,” ujarnya.
Dia tidak menjelaskan lebih jauh tentang sifat latihan gabungan kali ini. Namun Kim menunjukkan bahwa sekutunya telah melakukan latihan udara bersama untuk melawan ancaman dari Korea Utara.
Pesawat pembom canggih AS tersebut dilaporkan akan melakukan latihan pengeboman di Range Pilsung di Provinsi Gangwon.
B-1B merupakan aset strategis utama bagi pasukan AS yang beroperasi di kawasan Asia Pasifik. Setidaknya sudah tiga kali AS menerbangkan pesawat pembom supersonik tersebut sejak Maret dalam sebuah demonstrasi kekuatan untuk melawan Pyongyang yang terus melakukan ujicoba rudal balistik.
Terakhir kali Washington mengirim pesawat pembom B-1B ke Korea pada tanggal 29 Mei 2017. Pengiriman itu terjadi beberapa jam setelah Korea Utara melakukan uji coba sebuah rudal balistik.
Dua pesawat pembom supersonik jarak jauh AS selama ini berbasis di Guam, pangkalan militer Washington di wilayah Pasifik. Korsel berencana mengerahkan pesawat-pesawat jet tempur F-15 dalam menuver gabungan ini.
Meskipun latihan bersama kedua militer ini dianggap sebagai bagian dari latihan reguler dan terjadwal, namun juga membawa “pesan” kuat untuk rezim Korea Utara (Korut) yang terus mengembangkan program nuklir dan rudalnya.
”Angkatan udara kami berencana untuk mengadakan latihan gabungan dengan dua (pesawat pembom) B-1B di langit semenanjung Korea hari ini,” kata Letnan Kolonel Kim Sung-duk, seorang petugas hubungan masyarakat Angkatan Udara Korea Selatan, kepada wartawan, seperti dikutip Reuters.
”Pesawat pembom diharapkan tinggal sekitar dua sampai tiga jam di atas semenanjung Korea,” ujarnya.
Dia tidak menjelaskan lebih jauh tentang sifat latihan gabungan kali ini. Namun Kim menunjukkan bahwa sekutunya telah melakukan latihan udara bersama untuk melawan ancaman dari Korea Utara.
Pesawat pembom canggih AS tersebut dilaporkan akan melakukan latihan pengeboman di Range Pilsung di Provinsi Gangwon.
B-1B merupakan aset strategis utama bagi pasukan AS yang beroperasi di kawasan Asia Pasifik. Setidaknya sudah tiga kali AS menerbangkan pesawat pembom supersonik tersebut sejak Maret dalam sebuah demonstrasi kekuatan untuk melawan Pyongyang yang terus melakukan ujicoba rudal balistik.
Terakhir kali Washington mengirim pesawat pembom B-1B ke Korea pada tanggal 29 Mei 2017. Pengiriman itu terjadi beberapa jam setelah Korea Utara melakukan uji coba sebuah rudal balistik.
(mas)