Inggris Tetap Akan Bercerai dengan UE
A
A
A
LONDON - Pemerintah Inggris memastikan mereka tidak akan mengubah keputusan dan akan tetap meninggalkan Uni Eropa (UE). Penegasan itu disampaikan oleh Menteri urusan Brexit Inggris, David Davis.
Davis yang berbicara jelang kunjungannya ke markas UE di Brussels untuk memulai proses negosiasi Brexit menyatakan sudah tidak diragukan lagi Inggris akan meninggalkan UE, dan pembicaraan itu akan segera dimulai.
"Saya pergi ke Brussels untuk membuka perundingan resmi untuk meninggalkan UE. Seharusnya tidak diragukan lagi kami meninggalkan UE dan merealisasikan hasil referendum bersejarah tersebut," kata Davis, seperti dilansir Reuters pada Minggu (18/6).
"Meninggalkan UE memberi kita kesempatan untuk menempa masa depan baru yang cerah bagi Inggris, di mana kita bebas mengendalikan perbatasan kita, membentuk hukum kita sendiri, dan melakukan apa yang dilakukan oleh negara-negara berdaulat yang independen," sambungnya.
Sebelumnya ada spekulasi negosiasi akan ditunda karena Perdana Menteri Theresa May masih berusaha mendapatkan dukungan untuk pemerintah minoritasnya.
Sementara itu, UE menyatakan siap menyambut Inggris jika mereka akhirnya mengubah pikiran dan memutuskan untuk tetap bersama dengan UE. Namun, UE menyebut Inggris harus siap kehilangan semua hak mereka di UE, jika akhirnya memutuskan untuk tinggal.
Berdasarkan kesepakatan antara Inggris dan UE pada tahun 1980-an, Inggris hanya membayar separuh dari kontribusi anggaran kepada UE. Inggris juga menikmati banyak pilihan dari peraturan UE, termasuk dari tidak bergabung dengan zona euro.
Davis yang berbicara jelang kunjungannya ke markas UE di Brussels untuk memulai proses negosiasi Brexit menyatakan sudah tidak diragukan lagi Inggris akan meninggalkan UE, dan pembicaraan itu akan segera dimulai.
"Saya pergi ke Brussels untuk membuka perundingan resmi untuk meninggalkan UE. Seharusnya tidak diragukan lagi kami meninggalkan UE dan merealisasikan hasil referendum bersejarah tersebut," kata Davis, seperti dilansir Reuters pada Minggu (18/6).
"Meninggalkan UE memberi kita kesempatan untuk menempa masa depan baru yang cerah bagi Inggris, di mana kita bebas mengendalikan perbatasan kita, membentuk hukum kita sendiri, dan melakukan apa yang dilakukan oleh negara-negara berdaulat yang independen," sambungnya.
Sebelumnya ada spekulasi negosiasi akan ditunda karena Perdana Menteri Theresa May masih berusaha mendapatkan dukungan untuk pemerintah minoritasnya.
Sementara itu, UE menyatakan siap menyambut Inggris jika mereka akhirnya mengubah pikiran dan memutuskan untuk tetap bersama dengan UE. Namun, UE menyebut Inggris harus siap kehilangan semua hak mereka di UE, jika akhirnya memutuskan untuk tinggal.
Berdasarkan kesepakatan antara Inggris dan UE pada tahun 1980-an, Inggris hanya membayar separuh dari kontribusi anggaran kepada UE. Inggris juga menikmati banyak pilihan dari peraturan UE, termasuk dari tidak bergabung dengan zona euro.
(esn)