Horor, Sekitar 100 Mayat Tersebar di Jalanan Marawi
A
A
A
MARAWI - Seorang pejabat Filipina mengatakan, sekitar 100 mayat tersebar di jalan-jalan di Marawi, kota di Filipina selatan yang diserbu kelompok militan Maute, sayap ISIS di negara tersebut. Pemandangan horor itu dilihat para penduduk yang melarikan diri dari Kota Marawi.
Mereka melarikan diri setelah wilayah itu menjadi medan tempur kelompok sayap ISIS (Islamic State) dengan pasukan Filipina selama beberapa minggu.
Gubernur Provinsi Lanao del Sur, Zia Alonto Adiong, megatakan para warga yang melarikan diri memberikan kesaksian kepadanya tentang banyaknya jasad di jalan-jalan. Para warga memilih melarikan diri karena takut setelah melihat tembakan senjata berat.
”Tubuh orang meninggal, setidaknya 100, tersebar di sekitar area pertemuan (pasukan Filipina dan kelompok militan),” kata Adiong kepada wartawan, yang dilansir Reuters, Jumat (16/6/2017).
Militer Filipina sebelumnya mengatakan bahwa 290 orang telah terbunuh, termasuk 206 gerilyawan, 58 tentara dan 26 warga sipil.
Adiong, yang membantu upaya penyelamatan dan pertolongan warga sipil, sebelumnya mengklaim bahwa ada hingga 1.000 mayat ditemukan oleh penduduk yang melarikan diri. Namun, dia kemudian merevisi jumlah itu.
Politisi Filipina ini menambahkan, situasi di Marawi juga membuat penduduk setempat kelaparan. Untuk bertahan hidup, mereka terpaksa makan kotak kardus. "Ini memilukan. Hampir tidak dapat dipercaya bahwa orang-orang hidup dengan cara ini,” kata Adiong kepada AFP.
Pejabat senior militer Filipina mengatakan bahwa pasukannya sudah mendekati posisi kelompok militan. “Kami berniat untuk menyelesaikan pertempuran sesegera mungkin.
Komandan taktis kami melakukan yang terbaik,” kata juru bicara militer Filipina Letnan Kolonel Jo-Ar Herrera.
Menurutnya, sekitar 200 “jihadis” sayap ISIS tetap berada di kota di Marawi yang diduduki. Dari jumlah itu, sebagian siaga sebagai sniper atau penembak runduk.
Samentara itu, Mohammad Noaim Maute, saudara dari komandan kelompok Maute, Omarkhayam dan Abdullah telah ditangkap di sebuah pos pemeriksaan di dekat Kota Cagayan de Oro, sebelah utara Marawi.
Mohammad adalah pembuat bom untuk kelompok yang telah bersumpah setia kepada ISIS tersebut.
Mereka melarikan diri setelah wilayah itu menjadi medan tempur kelompok sayap ISIS (Islamic State) dengan pasukan Filipina selama beberapa minggu.
Gubernur Provinsi Lanao del Sur, Zia Alonto Adiong, megatakan para warga yang melarikan diri memberikan kesaksian kepadanya tentang banyaknya jasad di jalan-jalan. Para warga memilih melarikan diri karena takut setelah melihat tembakan senjata berat.
”Tubuh orang meninggal, setidaknya 100, tersebar di sekitar area pertemuan (pasukan Filipina dan kelompok militan),” kata Adiong kepada wartawan, yang dilansir Reuters, Jumat (16/6/2017).
Militer Filipina sebelumnya mengatakan bahwa 290 orang telah terbunuh, termasuk 206 gerilyawan, 58 tentara dan 26 warga sipil.
Adiong, yang membantu upaya penyelamatan dan pertolongan warga sipil, sebelumnya mengklaim bahwa ada hingga 1.000 mayat ditemukan oleh penduduk yang melarikan diri. Namun, dia kemudian merevisi jumlah itu.
Politisi Filipina ini menambahkan, situasi di Marawi juga membuat penduduk setempat kelaparan. Untuk bertahan hidup, mereka terpaksa makan kotak kardus. "Ini memilukan. Hampir tidak dapat dipercaya bahwa orang-orang hidup dengan cara ini,” kata Adiong kepada AFP.
Pejabat senior militer Filipina mengatakan bahwa pasukannya sudah mendekati posisi kelompok militan. “Kami berniat untuk menyelesaikan pertempuran sesegera mungkin.
Komandan taktis kami melakukan yang terbaik,” kata juru bicara militer Filipina Letnan Kolonel Jo-Ar Herrera.
Menurutnya, sekitar 200 “jihadis” sayap ISIS tetap berada di kota di Marawi yang diduduki. Dari jumlah itu, sebagian siaga sebagai sniper atau penembak runduk.
Samentara itu, Mohammad Noaim Maute, saudara dari komandan kelompok Maute, Omarkhayam dan Abdullah telah ditangkap di sebuah pos pemeriksaan di dekat Kota Cagayan de Oro, sebelah utara Marawi.
Mohammad adalah pembuat bom untuk kelompok yang telah bersumpah setia kepada ISIS tersebut.
(mas)