Bayi Tertukar, RS Austria Didenda 90 Ribu Euro

Selasa, 13 Juni 2017 - 14:20 WIB
Bayi Tertukar, RS Austria...
Bayi Tertukar, RS Austria Didenda 90 Ribu Euro
A A A
WINA - Sebuah pengadilan di Austria selatan memerintahkan sebuah rumah sakit untuk membayar 90.000 euro sebagai ganti rugi kepada sebuah keluarga. Pasalnya, rumah sakit tersebut melakukan kesalahan yang berujung pada tertukarnya bayi keluarga itu 27 tahun lalu.

Doris Grunwald, yang lahir pada tahun 1990, menemukan bahwa golongan darahnya tidak sesuai dengan yang ada dalam dokumen kelahirannya. Hal itu diketahuinya ketika dia pergi untuk menyumbangkan darah pada usia 22. Dia kemudian melakukan tes DNA, yang memastikan bahwa dia tidak mempunyai hubungan darah dengan orang tuanya seperti dikutip dari Russia Today, Selasa (13/6/2017).

Pada 2016, keluarga Grunwald memutuskan untuk membuat pengumuman publik dan menuduh University Hospital Graz tidak kompeten. Sang ibu, Evelin Grunwald mengatakan bahwa ia yakin kesalahan itu terjadi di rumah sakit. Pasalnya, ia belum pernah melihat bayinya selama 20 jam pertama setelah melahirkan melalui operasi caesar.

Pengadilan pun setuju dengan tuduhan itu, mengesampingkan kemungkinan mencampuradukkan bayi setelah kontak pertama dengan ibu tersebut. Doris, Evelin dan suaminya masing-masing menerima 30.000 euro, dan rumah sakit juga harus menanggung biaya untuk adopsi Doris.

Rumah sakit tersebut membantah tuduhan tersebut. Pihak rumah sakit mengklaim tidak bayi lain yang memiliki berat badan yang sama dengan Doris yang hanya 1.800 gram. Pihak RS pun akan mengajukan banding atas keputusan tersebut, dengan alasan kurangnya bukti.

Namun, ketika berita itu terungkap, rumah sakit menangani hampir 200 wanita pada saat Doris lahir. Pihak rumah sakit pun lantas melakukan tes DNA gratis. Sekitar 30 wanita dilaporkan telah menjalani prosedur tersebut, tanpa ada kejadian yang terungkap sejauh ini.

Evelin Grunwald mengatakan bahwa kejadian ini adalah sebuah kejutan besar baginya dan Doris. Namun ia menambahkan bahwa mereka tahu dari awal bahwa tidak ada yang bisa memisahkanmereka. "Kami akan tetap menjadi ibu dan anak perempuan," katanya.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.1943 seconds (0.1#10.140)