Trump: Iran Jadi Korban Kejahatannya Sendiri
A
A
A
WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump mengatakan, AS berdoa untuk korban tidak bersalah yang tewas dalam serangan teror di Iran. Trump pun menyindir Iran dengan mengatakan Negeri Mullah itu menjadi korban atas kebijakannya sendiri mensponsori terorisme.
"Kami berduka dan berdoa untuk korban serangan teroris yang tidak bersalah di Iran, dan untuk orang-orang Iran, yang mengalami masa-masa sulit seperti itu," kata Trump.
"Kami menggarisbawahi bahwa negara-negara yang mensponsori terorisme berisiko menjadi korban kejahatan yang mereka promosikan," imbuhnya seperti dikutip dari Sputniknews, Kamis (8/6/2017).
Pada hari Rabu pagi, teroris menyerang parlemen Iran dan Mausoleum Ayatollah Khomeini, pemimpin Revolusi Islam pada 1979.
Menurut laporan, beberapa orang bersenjata melepaskan tembakan ke gedung parlemen, menewaskan seorang penjaga dan melukai beberapa orang lainnya sebelum mengambil sandera. Kantor berita Mehr melaporkan bahwa salah satu orang bersenjata tetap berada di dalam gedung parlemen, di mana dia mengancam untuk meledakkan dirinya.
Sementara di Mausoleum Ayatollah Khomeini, teroris melepaskan tembakan sekitar 50 meter dari kompleks kuil dan berusaha memaksa masuk, penasihat Kementerian Luar Negeri Iran Hossein Sheikholeslam, mantan duta besar untuk Suriah, mengatakan kepada Sputnik.
Kelompok teroris ISIS mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut. Namun Sheikholeslam mengatakan bahwa tidak mungkin mengatakan pada saat ini siapa di balik serangan tersebut.
"Kami berduka dan berdoa untuk korban serangan teroris yang tidak bersalah di Iran, dan untuk orang-orang Iran, yang mengalami masa-masa sulit seperti itu," kata Trump.
"Kami menggarisbawahi bahwa negara-negara yang mensponsori terorisme berisiko menjadi korban kejahatan yang mereka promosikan," imbuhnya seperti dikutip dari Sputniknews, Kamis (8/6/2017).
Pada hari Rabu pagi, teroris menyerang parlemen Iran dan Mausoleum Ayatollah Khomeini, pemimpin Revolusi Islam pada 1979.
Menurut laporan, beberapa orang bersenjata melepaskan tembakan ke gedung parlemen, menewaskan seorang penjaga dan melukai beberapa orang lainnya sebelum mengambil sandera. Kantor berita Mehr melaporkan bahwa salah satu orang bersenjata tetap berada di dalam gedung parlemen, di mana dia mengancam untuk meledakkan dirinya.
Sementara di Mausoleum Ayatollah Khomeini, teroris melepaskan tembakan sekitar 50 meter dari kompleks kuil dan berusaha memaksa masuk, penasihat Kementerian Luar Negeri Iran Hossein Sheikholeslam, mantan duta besar untuk Suriah, mengatakan kepada Sputnik.
Kelompok teroris ISIS mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut. Namun Sheikholeslam mengatakan bahwa tidak mungkin mengatakan pada saat ini siapa di balik serangan tersebut.
(ian)