Gempur Irak dan Suriah, Koalisi AS Sudah Bunuh 484 Warga Sipil
Sabtu, 03 Juni 2017 - 02:16 WIB

Gempur Irak dan Suriah, Koalisi AS Sudah Bunuh 484 Warga Sipil
A
A
A
WASHINGTON - Sebuah laporan dari operasi koalisi pimpinan Amerika Serikat (AS) di Irak dan Suriah dengan nama Operation Inherent Resolve sudah membunuh hingga 484 warga sipil. Koalisi klaim serangan yang membunuh ratusan warga sipil itu tidak sengaja.
”Sampai saat ini, berdasarkan informasi yang ada, CJTF-OIR (Combined Joint Task Force-Operation Inherent Resolve) menilai bahwa, lebih mungkin daripada tidak, setidaknya 484 warga sipil telah tewas secara tidak sengaja oleh serangan koalisi sejak dimulainya Operation Inherent Resolve,” bunyi pernyataan koalisi pimpinan AS yang dipublikasikan di situs resminya.
Koalisi menganalisis setiap laporan individu dan mendasarkan korban tewas dari kalangan sipil hanya pada yang temuan yang kredibel.
Menurut koalisi, pada selama periode serangan antara Agustus 2014 hingga April 2017, ada 21.035 serangan udara yang diluncurkan.
Meski korban tewas dari kalangan sipil di Irak dan Suriah begitu banyak, koalisi pimpinan AS mengklaim sudah berupaya mengurangi risiko korban dari warga sipil.
”Meskipun koalisi melakukan upaya luar biasa untuk menyerang sasaran militer dengan cara yang meminimalkan risiko korban sipil, dalam beberapa insiden, korban tidak dapat dihindari. Enam belas laporan dinilai kredibel sehingga mengakibatkan kematian 132 warga sipil yang tidak disengaja,” lanjut pernyataan koalisi yang dikutip SINDOnews, Sabtu (3/6/2017).
Laporan baru tersebut secara efektif meningkatkan jumlah korban tewas dari warga sipil lebih dari sepertiga dari data bulan lalu yang diakui koalisi mencapai 352 orang.
”Sampai saat ini, berdasarkan informasi yang ada, CJTF-OIR (Combined Joint Task Force-Operation Inherent Resolve) menilai bahwa, lebih mungkin daripada tidak, setidaknya 484 warga sipil telah tewas secara tidak sengaja oleh serangan koalisi sejak dimulainya Operation Inherent Resolve,” bunyi pernyataan koalisi pimpinan AS yang dipublikasikan di situs resminya.
Koalisi menganalisis setiap laporan individu dan mendasarkan korban tewas dari kalangan sipil hanya pada yang temuan yang kredibel.
Menurut koalisi, pada selama periode serangan antara Agustus 2014 hingga April 2017, ada 21.035 serangan udara yang diluncurkan.
Meski korban tewas dari kalangan sipil di Irak dan Suriah begitu banyak, koalisi pimpinan AS mengklaim sudah berupaya mengurangi risiko korban dari warga sipil.
”Meskipun koalisi melakukan upaya luar biasa untuk menyerang sasaran militer dengan cara yang meminimalkan risiko korban sipil, dalam beberapa insiden, korban tidak dapat dihindari. Enam belas laporan dinilai kredibel sehingga mengakibatkan kematian 132 warga sipil yang tidak disengaja,” lanjut pernyataan koalisi yang dikutip SINDOnews, Sabtu (3/6/2017).
Laporan baru tersebut secara efektif meningkatkan jumlah korban tewas dari warga sipil lebih dari sepertiga dari data bulan lalu yang diakui koalisi mencapai 352 orang.
(mas)