Korut Dikhawatirkan akan Mampu Luncurkan Serangan EMP ala James Bond

Sabtu, 27 Mei 2017 - 17:31 WIB
Korut Dikhawatirkan...
Korut Dikhawatirkan akan Mampu Luncurkan Serangan EMP ala James Bond
A A A
WASHINGTON - Ahli pengendali senjata khawatir Korea Utara (Korut) suatu saat akan mampu meluncurkan serangan electromagnetic pulse (EMP) terhadap Amerika Serikat (AS), Serangan EMP merupakan serangan elektro magnetik singkat dengan dampak mengerikan seperti dalam film James Bond.

Kekhawatiran itu muncul setelah komunitas intelijen AS gagal meramalkan dan mengganggu plot 11 September 2001 atau serangan 9/11 yang dilakukan al-Qaeda terhadap menara kembar WTC.

Gambaran serangan EMP berupa rentetan ledakan singkat energi elektromagnetik yang semuanya berupa ledakan nuklir dengan level berbeda-beda.

Serangan EMP bisa dipicu dari sebuah rudal balistik atau satelit yang mengorbit di ketinggian yang tepat dari wilayah negara yang jadi target. Serangan ini membuat berbagai perangkat elektronik seperti jaringan listrik, telepon genggam, sistem perbankan dan lembaga keuangan, komputer, mobil, kereta api, sistem kontrol lalu lintas udara, dan pesawat terbang tidak berfungsi lagi.

”Ini tidak nyata dan ini adalah film James Bond,” kata John Tierney, Direktur Eksekutif di Pusat Pengendalian Senjata dan Non-Proliferasi, yang mengkhawatirkan Korut akan mengejar kemampuan meluncurkan serangan EMP.

”Konsensus umum adalah ini bukan ancaman nyata yang akan segera terjadi, dalam imajinasi apapun,” ujarnya.

Dr Peter Vincent Pry, Kepala Staf Komisi EMP Kongres di AS menolak keras kekhawatiran itu. ”Kami terus-menerus membersihkan orang-orang ini," katanya.

”Kami memiliki informasi, data dari ketinggian ledakan nuklir yang sebenarnya yang dilakukan oleh kami dan tentara Rusia dalam kerangka waktu 1961-1962, yang melakukan hal-hal seperti mengetuk lampu di Hawaii,” kata Pry.

”Tapi yang paling dramatis apa yang dilakukan orang-orang Rusia saat mereka memicu serangkaian tes EMP tingkat tinggi yang menghancurkan jaringan listrik dan infrastruktur kritis di Kazakhstan, kemudian kawasan industri, sebuah area yang lebih luas dari Eropa Barat,” ujarnya.

Pry menggambarkan apa yang dia sebut sebagai hal “tabu” yang memungkinkan AS dan banyak sekutu Barat-nya untuk secara kongkrit menyingkirkan ancaman serangan EMP tersebut.

”Di Barat, kita memiliki beberapa generasi yang percaya bahwa perang nuklir tidak akan terpikirkan. Dan bagi demokrasi Barat, itu bisa dimengerti, karena negara-negara demokratis mendapatkan legitimasi mereka dari masyarakat,” ujarnya.

”Tapi untuk negara-negara totaliter dan otoriter, di mana sebuah negara akan bersedia mengorbankan dirinya untuk sebuah ideologi, dalam kasus Iran atau Korea Utara, penggunaan senjata nuklir tidak dapat dipikirkan. Dalam doktrin militer open source mereka, mereka telah menulis selama bertahun-tahun tentang bisa memenangkan perang nuklir,” imbuh Pry, seperti dikutip Fox News, Sabtu (27/5/2017).
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.1257 seconds (0.1#10.140)