Jet-jet AS Bombardir Konvoi Tank Pasukan Assad
A
A
A
DAMASKUS - Pesawat koalisi pimpinan Amerika Serikat (AS) membom pasukan yang bersekutu dengan pemerintah Suriah pada hari Kamis kemarin. Aksi dilakukan setelah pasukan pro pemerintah Suriah maju terlalu dekat dengan sebuah pangkalan dimana pasukan khusus Barat melatih pejuang Suriah.
Dikutip dari Telegraph, Jumat (19/5/2017), jet AS diketahui telah menyerang sebuah konvoi dari 27 tank saat mereka bergerak ke dalam jarak tempuh 15 mil dari sebuah garnisun koalisi di al-Tanf, sebuah titik persimpangan perbatasan ke Irak di selatan Suriah. Insiden ini menandai bentrokan langsung antara pasukan koalisi dan pejuang dengan rezim Bashar al-Assad.
"Sebuah konvoi yang menyusuri jalan tidak menanggapi peringatan agar tidak terlalu dekat dengan pasukan koalisi di al-Tanf," beber seorang pejabat AS mengkonfirmasi insiden itu. Ia mengatakan tank-tank Suriah melanggar apa yang disebut radius zona dekonfliksi di sekitar kamp.
Pesawat AS kemudian berusaha untuk terbang di atas konvoi tank rezim tersebut. Namun saat konvoi tersebut tidak berbalik, mereka melakukan penyerangan terhadap beberapa kendaraan tersebut.
"Lalu akhirnya ada penyerangan terhadap bagian utama dari konvoi tersebut," kata pejabat tadi.
Juru bicara brigade Maghawir al-Thawra FSA yang berada di kamp tersebut, Mozahem al-Saloum mengatakan, para pejuang dilatih hanya untuk melawan ISIS. Namun mereka pada akhirnya dipaksa untuk "membela diri" terlibat pertempuran dengan milisi pro rezim.
"Rezim dan orang-orang Iran tidak seharusnya mendekat, namun hari ini, rezim tersebut memutuskan bahwa mereka ingin mengambil alih batas perbatasan al-Tanf dan titik persimpangan utama di sana, yaitu saat tentara SAA (Syrian Arab Army) dan orang-orang Iran bentrok [dengan ] Pasukan kita," tuturnya.
Ia mengatakan brigade FSA memberi tahu AS bahwa mereka diserang dan koalisi bergerak dan menargetkan jalan Damaskus-Baghdad. Diyakini, insiden ini menimbulkan korban jiwa.
Dikutip dari Telegraph, Jumat (19/5/2017), jet AS diketahui telah menyerang sebuah konvoi dari 27 tank saat mereka bergerak ke dalam jarak tempuh 15 mil dari sebuah garnisun koalisi di al-Tanf, sebuah titik persimpangan perbatasan ke Irak di selatan Suriah. Insiden ini menandai bentrokan langsung antara pasukan koalisi dan pejuang dengan rezim Bashar al-Assad.
"Sebuah konvoi yang menyusuri jalan tidak menanggapi peringatan agar tidak terlalu dekat dengan pasukan koalisi di al-Tanf," beber seorang pejabat AS mengkonfirmasi insiden itu. Ia mengatakan tank-tank Suriah melanggar apa yang disebut radius zona dekonfliksi di sekitar kamp.
Pesawat AS kemudian berusaha untuk terbang di atas konvoi tank rezim tersebut. Namun saat konvoi tersebut tidak berbalik, mereka melakukan penyerangan terhadap beberapa kendaraan tersebut.
"Lalu akhirnya ada penyerangan terhadap bagian utama dari konvoi tersebut," kata pejabat tadi.
Juru bicara brigade Maghawir al-Thawra FSA yang berada di kamp tersebut, Mozahem al-Saloum mengatakan, para pejuang dilatih hanya untuk melawan ISIS. Namun mereka pada akhirnya dipaksa untuk "membela diri" terlibat pertempuran dengan milisi pro rezim.
"Rezim dan orang-orang Iran tidak seharusnya mendekat, namun hari ini, rezim tersebut memutuskan bahwa mereka ingin mengambil alih batas perbatasan al-Tanf dan titik persimpangan utama di sana, yaitu saat tentara SAA (Syrian Arab Army) dan orang-orang Iran bentrok [dengan ] Pasukan kita," tuturnya.
Ia mengatakan brigade FSA memberi tahu AS bahwa mereka diserang dan koalisi bergerak dan menargetkan jalan Damaskus-Baghdad. Diyakini, insiden ini menimbulkan korban jiwa.
(ian)