Indonesia Belum Miliki Sistem Pecegahan Nuklir
A
A
A
JAKARTA - Direktur Keteknikan dan Kesiapsiagaan Nuklir Badan Pengawas Tenaga Nuklir, Dedik Eko Sumargo menuturkan, Indonesia belum miliki sistem pencegahan nuklir. Ia menyebut jika ada nuklir yang meledak di dekat Indonesia, maka Indonesia akan terkena dampak radiasi ledakan itu.
Berbicara di forum kajian kebijakan luar negeri dengan tema Nuklir: Ancaman dan Manfaat, dia mengatakan dampak radiasi itu bisa datang dari segala arah. Meski demikian, dia menyebut Indonesia saat ini sedang mengembangkan teknologi untuk mencegah hal semacam ini.
Lebih jauh ia menuturkan, ancaman itu bukan hanya datang jika ada negara yang secara sengaja atau tidak sengaja menembakan senjata nuklir. Tetapi, ini juga bisa terjadi jika ada reaktor nuklir yang meledak, atau mengalami kebocoran serius.
"Jika ada ledakan nuklir, Indonesia akan terdampak. Baik melalui udara, ataupun melalui air. Indonesia belum siap, tapi kita tidak memulai dari nol. BAPETEN Sudah membangun sistem tersebut," ucap Dedik pada Rabu (17/5/2017).
Namun, Dedik menyebut sistem yang dibangun hanyalah untuk menghalau dampak radiasi. Jika ada serangan langsung terhadap Indonesia, maka Indonesia akan mengalami kehancuran.
"Sistem yang kita bangun untuk mencegah tangkal atau ada ancaman ada luar, tetapi bila bomnya sudah masuk ke Indonesia, sistemnya yang kita bangun yang sistem doa secara nasional," tukasnya.
Berbicara di forum kajian kebijakan luar negeri dengan tema Nuklir: Ancaman dan Manfaat, dia mengatakan dampak radiasi itu bisa datang dari segala arah. Meski demikian, dia menyebut Indonesia saat ini sedang mengembangkan teknologi untuk mencegah hal semacam ini.
Lebih jauh ia menuturkan, ancaman itu bukan hanya datang jika ada negara yang secara sengaja atau tidak sengaja menembakan senjata nuklir. Tetapi, ini juga bisa terjadi jika ada reaktor nuklir yang meledak, atau mengalami kebocoran serius.
"Jika ada ledakan nuklir, Indonesia akan terdampak. Baik melalui udara, ataupun melalui air. Indonesia belum siap, tapi kita tidak memulai dari nol. BAPETEN Sudah membangun sistem tersebut," ucap Dedik pada Rabu (17/5/2017).
Namun, Dedik menyebut sistem yang dibangun hanyalah untuk menghalau dampak radiasi. Jika ada serangan langsung terhadap Indonesia, maka Indonesia akan mengalami kehancuran.
"Sistem yang kita bangun untuk mencegah tangkal atau ada ancaman ada luar, tetapi bila bomnya sudah masuk ke Indonesia, sistemnya yang kita bangun yang sistem doa secara nasional," tukasnya.
(ian)