Turki: Gunakan Teroris untuk Bunuh Teroris Adalah Tindakan yang Salah
A
A
A
ANKARA - Turki kembali melemparkan kritikan terhadap keputusan Amerika Serikat (AS) mengirimkan senjata kepada unit milisi Kurdi di Suriah atau YPG. Ankara menyatakan, menggunakan kelompok teroris untuk menghancurkan kelompok teroris lainnya adalah tindakan yang salah.
Perdana Menteri Turki Binali Yildirim menuturkan, menggunakan sebuah kelompok teroris untuk menghancurkan kelompok teroris lainnya adalah tindakan yang tidak pantas dilakukan oleh sebuah negara yang selalu menyatakan keseriusan dalam memerangi terorisme.
"YPG atau PYD, atau apapun itu adalah PKK bagi Turki, sebuah organisasi teroris. Satu organisasi teroris tidak dapat dihancurkan oleh organisasi teror lainnya," kata Yildirim dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Trendz pada Sabtu (13/5).
"Dukungan semacam itu bukanlah tindakan yang sesuai dengan keadaan serius. Kami telah menceritakan keprihatinan kami tentang ini ke Amerika untuk waktu yang lama. Mereka juga tidak senang dengan situasi sekarang. Mereka bilang ada persyaratan. Kami tidak setuju tentang itu," sambungnya.
Yildirim kemudian mengatakan, isu pengiriman senjata untuk Kurdi akan dibahas secara rinci saat kunjungan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan ke Washington minggu depan.
"Kami berharap pemerintah AS yang baru tidak akan mengulangi kesalahan administrasi lama mengenai masalah FETO dan perang melawan Daesh (ISIS) di Suriah. Sekretaris pertahanan pada banyak kesempatan membuat sangat, sangat jelas, sebuah komitmen tegas mereka tidak akan membiarkan senjata tersebut berbalik melawan Turki," tukasnya.
Perdana Menteri Turki Binali Yildirim menuturkan, menggunakan sebuah kelompok teroris untuk menghancurkan kelompok teroris lainnya adalah tindakan yang tidak pantas dilakukan oleh sebuah negara yang selalu menyatakan keseriusan dalam memerangi terorisme.
"YPG atau PYD, atau apapun itu adalah PKK bagi Turki, sebuah organisasi teroris. Satu organisasi teroris tidak dapat dihancurkan oleh organisasi teror lainnya," kata Yildirim dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Trendz pada Sabtu (13/5).
"Dukungan semacam itu bukanlah tindakan yang sesuai dengan keadaan serius. Kami telah menceritakan keprihatinan kami tentang ini ke Amerika untuk waktu yang lama. Mereka juga tidak senang dengan situasi sekarang. Mereka bilang ada persyaratan. Kami tidak setuju tentang itu," sambungnya.
Yildirim kemudian mengatakan, isu pengiriman senjata untuk Kurdi akan dibahas secara rinci saat kunjungan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan ke Washington minggu depan.
"Kami berharap pemerintah AS yang baru tidak akan mengulangi kesalahan administrasi lama mengenai masalah FETO dan perang melawan Daesh (ISIS) di Suriah. Sekretaris pertahanan pada banyak kesempatan membuat sangat, sangat jelas, sebuah komitmen tegas mereka tidak akan membiarkan senjata tersebut berbalik melawan Turki," tukasnya.
(esn)