Turun ke Jalan, Lansia Bentrok dengan Polisi Venezuela

Sabtu, 13 Mei 2017 - 05:26 WIB
Turun ke Jalan, Lansia...
Turun ke Jalan, Lansia Bentrok dengan Polisi Venezuela
A A A
CARACAS - Ribuan lansia (lanjut usia) Venezuela turun ke jalan-jalan di Caracas, dan kota-kota lain, melakukan demonstrasi menentang pemerintah Nicolas Maduro di tengah memburuknya krisis ekonomi. Aksi berujung bentrok dengan pihak kepolisian Venezuela.

Polisi memblokir akses ke jalan utama di ibu kota dan menggunakan semprotan merica untuk mencoba mengendalikan kerumunan. Sementara para pemrotes melemparkan pukulan dan menuntut penghormatan dari polisi seperti dikutip dari BBC, Sabtu (13/5/2017).

Venezuela menghadapi kekurangan banyak barang pokok, termasuk obat-obatan dan peralatan medis. Banyak yang merasa bahwa para lansia sangat terpengaruh oleh krisis di sistem kesehatan.

"Saya di sini untuk membela cucu-cucu saya, untuk membela negara saya," Rafael Colmenares yang berusia 78 tahun mengatakan kepada kantor berita Reuters saat demonstrasi di Caracas.

"Hormati orang tua," teriak para demonstran.

Demonstrasi tersebut kemudian dialihkan namun akhirnya sampai di kantor ombudsman Venezuela, di mana para pemrotes menuduh pasukan keamanan melakukan penindasan brutal.

Sedikitnya 39 orang telah terbunuh sejak gelombang demonstrasi dimulai enam minggu yang lalu. Kerusuhan tersebut dipicu oleh upaya Mahkamah Agung untuk mengambil alih kekuasaan dari Majelis Nasional yang dikuasai oposisi pada tanggal 29 Maret.

Mahkamah Agung mencoba membalikkan keputusannya beberapa hari kemudian, namun saat itu pihak oposisi telah memanfaatkan momentum tersebut. Untuk mempertahankan tekanan pada Presiden Maduro, para pemimpin oposisi mulai mengorganisir demonstrasi.

Jumat lalu, mereka mendesak wanita untuk turun ke jalan. Ada pawai yang diterangi cahaya lilin. Dan protes Jumat itu dijuluki "The Grandparents March".

Pemerintah menanggapi dengan pawai saingan untuk menunjukkan dukungan kepada Maduro. Ribuan orang tua pro-pemerintah turun ke jalan-jalan di Caracas.

Oposisi meminta pemilihan presiden yang baru. Sementara Maduro mengatakan bahwa mereka mencoba menciptakan kerusuhan untuk mengguncang pemerintahan sosialisnya yang terpilih secara demokratis dan merebut kekuasaan.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0891 seconds (0.1#10.140)