Duterte Tunjuk Penari Seksi Duduk di Kabinet Filipina
A
A
A
MANILA - Presiden Filipina Rodrigo Duterte menunjuk sejumlah tokoh dan politisi sebagai menteri untuk mengisi kursi kabinetnya yang masih kosong setelah sebagian dia pecat. Salah satu sosok baru pengisi kursi kabinet Duterte adalah Margaux Justiniano Uson, seorang penari seksi.
Uson ditunjuk sebagai asisten Menteri Komunikasi Filipina. Selama ini, dia dikenal sebagai penyanyi dan penari seksi. Dia kerap mengunggah materi seks online dan foto-foto cantiknya di media sosial.
Ketika sosok Uson jadi sorotan media, Duterte membela penunjukkan penari seksi itu untuk duduk di kabinetnya. Menurut Duterte, pengangkatan Uson atau dikenal sebagai Mocha merupakan caranya berterima kasih karena perempuan itu pernah membantunya berkampanye secara gratis saat pemilihan presiden.
”Dia cerdas, dan jika masalahnya hanya menari, dia tidak menari telanjang,” bela Duterte.
”Selama kampanye, (dia) sedikit lebih seksi dari yang lain, itu tidak memungkinkan seseorang untuk mencabut dia dari kehormatan yang layak dia dapatkan,” lanjut Duterte.
Sayangnya, Uson tidak memiliki hubungan baik dengan wartawan. Dia menyebut awak media sebagai “tekanan” karena beberapa kali menyerang Duterte.
”Tidak ada hukum yang mengatakan jika Anda memaparkan setengah dari tubuh Anda, dengan celana pendek dan bra, Anda didiskualifikasi,” imbuh Duterte membela Uson, yang dilansir IB Times, Kamis (11/5/2017). ”Periksa Facebook dan ini menunjukkan bahwa dia bisa memiliki pikiran yang sangat terstruktur. Jadi, apa masalahnya?.”
Politisi lain yang ditunjuk sebagai pengisi kabinet Duterte adalah Senator Alan Peter Cayetano, yang akan menjadi Menteri Luar Negeri dan Jenderal Eduardo Ano, Kepala Staf Angkatan Bersenjata yang akan berperan sebagai Menteri Dalam Negeri.
Cayetano sebelumnya pernah mencalonkan diri sebagai wakil presiden Filipina tapi gagal. Tokoh lainnya, Roy Cimatu ditunjuk Duterte sebagai Menteri Lingkungan untuk menggantikan Regina Lopez, yang pengangkatannya tidak direstui oleh Komisi Penunjukan.
Baik Ano dan Cayetano pernah bertugas di Davao, di mana Duterte pernah menjadi wali kotanya. Presiden Duterte mengatakan bahwa dia membutuhkan Ano, karena Filipina memiliki masalah dengan polisi “nakal” dan militan yang mengatasnamakan Islam.
Ano akan menggantikan Ismael Sueno, yang dipecat Duterte pada bulan April lalu setelah dia diduga terlibat korupsi. Kasus itu membuat Duterte kehilangan kepercayaan kepadanya.
Uson ditunjuk sebagai asisten Menteri Komunikasi Filipina. Selama ini, dia dikenal sebagai penyanyi dan penari seksi. Dia kerap mengunggah materi seks online dan foto-foto cantiknya di media sosial.
Ketika sosok Uson jadi sorotan media, Duterte membela penunjukkan penari seksi itu untuk duduk di kabinetnya. Menurut Duterte, pengangkatan Uson atau dikenal sebagai Mocha merupakan caranya berterima kasih karena perempuan itu pernah membantunya berkampanye secara gratis saat pemilihan presiden.
”Dia cerdas, dan jika masalahnya hanya menari, dia tidak menari telanjang,” bela Duterte.
”Selama kampanye, (dia) sedikit lebih seksi dari yang lain, itu tidak memungkinkan seseorang untuk mencabut dia dari kehormatan yang layak dia dapatkan,” lanjut Duterte.
Sayangnya, Uson tidak memiliki hubungan baik dengan wartawan. Dia menyebut awak media sebagai “tekanan” karena beberapa kali menyerang Duterte.
”Tidak ada hukum yang mengatakan jika Anda memaparkan setengah dari tubuh Anda, dengan celana pendek dan bra, Anda didiskualifikasi,” imbuh Duterte membela Uson, yang dilansir IB Times, Kamis (11/5/2017). ”Periksa Facebook dan ini menunjukkan bahwa dia bisa memiliki pikiran yang sangat terstruktur. Jadi, apa masalahnya?.”
Politisi lain yang ditunjuk sebagai pengisi kabinet Duterte adalah Senator Alan Peter Cayetano, yang akan menjadi Menteri Luar Negeri dan Jenderal Eduardo Ano, Kepala Staf Angkatan Bersenjata yang akan berperan sebagai Menteri Dalam Negeri.
Cayetano sebelumnya pernah mencalonkan diri sebagai wakil presiden Filipina tapi gagal. Tokoh lainnya, Roy Cimatu ditunjuk Duterte sebagai Menteri Lingkungan untuk menggantikan Regina Lopez, yang pengangkatannya tidak direstui oleh Komisi Penunjukan.
Baik Ano dan Cayetano pernah bertugas di Davao, di mana Duterte pernah menjadi wali kotanya. Presiden Duterte mengatakan bahwa dia membutuhkan Ano, karena Filipina memiliki masalah dengan polisi “nakal” dan militan yang mengatasnamakan Islam.
Ano akan menggantikan Ismael Sueno, yang dipecat Duterte pada bulan April lalu setelah dia diduga terlibat korupsi. Kasus itu membuat Duterte kehilangan kepercayaan kepadanya.
(mas)