AS Tawarkan Hadiah USD10 Juta untuk Pentolan Al-Qaeda Suriah
AS Tawarkan Hadiah USD10 Juta untuk Pentolan Al-Qaeda Suriah
A
A
A
WASHINGTON - Pemerintah Amerika Serikat (AS) mengadakan sayembara untuk informasi keberadaan pemimpin militer pejuang Suriah yang berafiliasi dengan Front al-Nusra. AS akan memberikan hadiah hingga USD10 juta untuk informasi mengenai Abu Mohammed al-Golani.
Departemen Luar Negeri mengatakan bahwa hadiah tersebut akan dibayarkan untuk informasi yang mengarah ke identifikasi atau lokasi Golani. Tawaran tersebut merupakan yang pertama di bawah Program Hadiah untuk Keadilan departemen tersebut untuk pemimpin Front al-Nusra seperti dikutip dari Al Arabiya, Kamis (11/5/2017).
Dalam sebuah pernyataan, departemen tersebut mengatakan bahwa kelompok tersebut di bawah pimpinan Golani telah melakukan banyak serangan di Suriah, termasuk terhadap warga sipil, sejak 2013.
Golani adalah seorang warga negara Suriah yang diyakini berusia 40-an. Ia telah diidentifikasi oleh AS sebagai teroris global sejak 2013 dan menjadi subyek sanksi AS dan internasional, termasuk pembekuan aset dan larangan bepergian.
Front Nusra ditetapkan sebagai "organisasi teroris asing" oleh AS. Pada tahun 2016, nama tersebut diubah namanya menjadi Front Fatah al-Sham dan secara resmi memutuskan hubungan dengan al-Qaeda tahun lalu, namun masih banyak dilihat terkait dengan jaringan teror global.
Departemen Luar Negeri mengatakan bahwa hadiah tersebut akan dibayarkan untuk informasi yang mengarah ke identifikasi atau lokasi Golani. Tawaran tersebut merupakan yang pertama di bawah Program Hadiah untuk Keadilan departemen tersebut untuk pemimpin Front al-Nusra seperti dikutip dari Al Arabiya, Kamis (11/5/2017).
Dalam sebuah pernyataan, departemen tersebut mengatakan bahwa kelompok tersebut di bawah pimpinan Golani telah melakukan banyak serangan di Suriah, termasuk terhadap warga sipil, sejak 2013.
Golani adalah seorang warga negara Suriah yang diyakini berusia 40-an. Ia telah diidentifikasi oleh AS sebagai teroris global sejak 2013 dan menjadi subyek sanksi AS dan internasional, termasuk pembekuan aset dan larangan bepergian.
Front Nusra ditetapkan sebagai "organisasi teroris asing" oleh AS. Pada tahun 2016, nama tersebut diubah namanya menjadi Front Fatah al-Sham dan secara resmi memutuskan hubungan dengan al-Qaeda tahun lalu, namun masih banyak dilihat terkait dengan jaringan teror global.
(ian)
Explore More