Ditukar Napi Boko Haram, 82 Gadis Korban Penculikan Chibok Dibebaskan
A
A
A
ABUJA - Sedikitnya 82 anak-anak sekolah Chibok yang diculik tiga tahun lalu oleh Boko Haram dibebaskan. Sebagai imbalan tersangka anggota kelompok ekstrimis itu dibebaskan dari penjara, demikian pengumuman pemerintah Nigeria.
Ini adalah jumlah pembebasan terbesar yang dinegosiasikan dalam usaha untuk menyelamatkan hampir 300 anak perempuan. Penculikan massal ini sekaligus mengekspos ancaman yang ditebarkan oleh Boko Haram.
Pernyataan dari kantor Presiden Muhammadu Buhari adalah konfirmasi pertama bahwa pemerintahnya telah melakukan pertukaran untuk para gadis seperti dikutip dari Belfast Telegraph, Minggu (7/5/2017).
Pemerintah Nigeria mengatakan negosiasi terakhir ini lagi-lagi dimediasi oleh pemerintah Swiss dan Komite Palang Merah Internasional.
Setelah pembebasan awal sekitar 21 gadis Chibok di bulan Oktober lalu, pemerintah menolak membuat dan menukar atau membayar uang tebusan.
Baca Juga: Diculik 2,5 Tahun, 21 Gadis Chibok Dibebaskan Boko Haram
Pemerintah Nigeria juga mengatakan bahwa pembebasan 83 gadis lainnya akan segera dilakukan . Namun pada peringatan tiga tahun penculikan tersebut pada bulan April lalu, pemerintah mengatakan bahwa perundingan telah "berjalan cukup jauh" namun menghadapi tantangan.
Gadis-gadis yang dibebaskan diharapkan bertemu dengan Buhari di ibukota Abuja.
Seorang pejabat militer Nigeria yang mengetahui langsung tentang operasi penyelamatan tersebut mengatakan bahwa gadis-gadis yang dibebaskan tersebut ditemukan di dekat kota Banki di negara bagian Borno, dekat Kamerun.
"Lokasi anak perempuan terus berubah sejak kemarin saat operasi penyelamatan mereka dimulai," kata petugas tersebut.
Boko Haram tetap aktif di daerah itu.
276 siswi diculik dari Chibok pada tahun 2014. Mereka adalah bagian dari ribuan orang yang diculik oleh Boko Haram selama bertahun-tahun. Setelah 82 siswi dibebaskan, nasib 113 siswi lainnya masih belum diketahui.
Penculikan massal tersebut mengejutkan dunia, memicu kampanye #Bringbackourgirls secara global yang didukung oleh mantan First Lady Amerika Serikat (AS), Michelle Obama, dan sejumlah selebriti.
Ini telah memberi tekanan besar pada pemerintah Nigeria untuk melawan ekstremis, yang telah menjelajahi sebagian besar wilayah utara dan masuk ke negara-negara tetangga.
"Ini adalah berita yang sangat menarik bagi kami bahwa kami memiliki lebih dari 80 gadis kami yang kembali lagi," kata Bukky Shonibare dengan kampanye #BringBackOurGirls.
"Kehidupan mereka di tahanan telah menjadi salah satu yang menggambarkan penderitaan, ini menggambarkan fakta bahwa mereka telah kelaparan, disiksa, dan seperti yang telah kita lihat sebelumnya beberapa gadis telah kembali bersama anak-anak, dan beberapa dari mereka juga kembali dengan berita. Tentang bagaimana mereka telah dilecehkan secara seksual," imbuhnya.
Akhir tahun lalu, Buhari mengumumkan bahwa Boko Haram telah "hancur", namun kelompok tersebut terus melakukan serangan di Nigeria utara dan negara-negara tetangga.
Pemberontakannya telah membunuh lebih dari 20.000 orang dan membawa 2,6 juta orang meninggalkan rumah mereka, dengan jutaan orang menghadapi kelaparan.
Ini adalah jumlah pembebasan terbesar yang dinegosiasikan dalam usaha untuk menyelamatkan hampir 300 anak perempuan. Penculikan massal ini sekaligus mengekspos ancaman yang ditebarkan oleh Boko Haram.
Pernyataan dari kantor Presiden Muhammadu Buhari adalah konfirmasi pertama bahwa pemerintahnya telah melakukan pertukaran untuk para gadis seperti dikutip dari Belfast Telegraph, Minggu (7/5/2017).
Pemerintah Nigeria mengatakan negosiasi terakhir ini lagi-lagi dimediasi oleh pemerintah Swiss dan Komite Palang Merah Internasional.
Setelah pembebasan awal sekitar 21 gadis Chibok di bulan Oktober lalu, pemerintah menolak membuat dan menukar atau membayar uang tebusan.
Baca Juga: Diculik 2,5 Tahun, 21 Gadis Chibok Dibebaskan Boko Haram
Pemerintah Nigeria juga mengatakan bahwa pembebasan 83 gadis lainnya akan segera dilakukan . Namun pada peringatan tiga tahun penculikan tersebut pada bulan April lalu, pemerintah mengatakan bahwa perundingan telah "berjalan cukup jauh" namun menghadapi tantangan.
Gadis-gadis yang dibebaskan diharapkan bertemu dengan Buhari di ibukota Abuja.
Seorang pejabat militer Nigeria yang mengetahui langsung tentang operasi penyelamatan tersebut mengatakan bahwa gadis-gadis yang dibebaskan tersebut ditemukan di dekat kota Banki di negara bagian Borno, dekat Kamerun.
"Lokasi anak perempuan terus berubah sejak kemarin saat operasi penyelamatan mereka dimulai," kata petugas tersebut.
Boko Haram tetap aktif di daerah itu.
276 siswi diculik dari Chibok pada tahun 2014. Mereka adalah bagian dari ribuan orang yang diculik oleh Boko Haram selama bertahun-tahun. Setelah 82 siswi dibebaskan, nasib 113 siswi lainnya masih belum diketahui.
Penculikan massal tersebut mengejutkan dunia, memicu kampanye #Bringbackourgirls secara global yang didukung oleh mantan First Lady Amerika Serikat (AS), Michelle Obama, dan sejumlah selebriti.
Ini telah memberi tekanan besar pada pemerintah Nigeria untuk melawan ekstremis, yang telah menjelajahi sebagian besar wilayah utara dan masuk ke negara-negara tetangga.
"Ini adalah berita yang sangat menarik bagi kami bahwa kami memiliki lebih dari 80 gadis kami yang kembali lagi," kata Bukky Shonibare dengan kampanye #BringBackOurGirls.
"Kehidupan mereka di tahanan telah menjadi salah satu yang menggambarkan penderitaan, ini menggambarkan fakta bahwa mereka telah kelaparan, disiksa, dan seperti yang telah kita lihat sebelumnya beberapa gadis telah kembali bersama anak-anak, dan beberapa dari mereka juga kembali dengan berita. Tentang bagaimana mereka telah dilecehkan secara seksual," imbuhnya.
Akhir tahun lalu, Buhari mengumumkan bahwa Boko Haram telah "hancur", namun kelompok tersebut terus melakukan serangan di Nigeria utara dan negara-negara tetangga.
Pemberontakannya telah membunuh lebih dari 20.000 orang dan membawa 2,6 juta orang meninggalkan rumah mereka, dengan jutaan orang menghadapi kelaparan.
(ian)