Rusia: AS Terobsesi dengan Perang Dingin
A
A
A
MOSKOW - Juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia mencela Pentagon karena gagal mengidentifikasi risiko keamanan. Hal itu diungkapkan setelah kepala operasi khusus Amerika Serikat (AS) menyebut Rusia sebagai salah satu dari lima ancaman militer atas negara tersebut.
"Pendapat mendalam beberapa jenderal Pentagon yang berdasar pada stereotip Perang Dingin dan kurangnya kesadaran akan risiko keamanan nyata bukanlah hal baru bagi kita," kata Jenderal Igor Konashenkov dalam sebuah pernyataan seperti dikutip dari Sputniknews, Sabtu (6/5/2017).
Jenderal Raymond Thomas, yang memimpin Komando Operasi Khusus Amerika Serikat (AS), mengidentifikasi Rusia sebagai satu dari lima ancaman saat ini dan yang bertahan lama bagi AS. Hal itu diungkapkannya dalam sebuah keterangan di hadapan parlemen pada bulan Maret lalu.
Selain Rusia, Thomas juga memasukan Korea Utara, Iran, China, dan terorisme sebagai ancaman bagi negara adidaya itu.
Hubungan antara Rusia dan AS memang dalam titik nadir. Bahkan Presiden Rusia Vladimir Putin beberapa waktu lalu menyatakan hubungan Rusia dan AS yang diharapkan membaik di masa pemerintahan Donald Trump justru bergerak ke arah sebaliknya. Menurutnya, sejak Trump menjabat sebagai Presiden AS, hubungan kedua negara terus mengalami penurunan.
Putin mengatakan, tingkat kepercayaan antara Rusia dan AS, khususnya di bidang militer pada masa pemerintahan Trump terus memburuk. Tingkat kepercayaan ini semakin memburuk setelah AS melancarkan serangan ke Suriah.
"Pendapat mendalam beberapa jenderal Pentagon yang berdasar pada stereotip Perang Dingin dan kurangnya kesadaran akan risiko keamanan nyata bukanlah hal baru bagi kita," kata Jenderal Igor Konashenkov dalam sebuah pernyataan seperti dikutip dari Sputniknews, Sabtu (6/5/2017).
Jenderal Raymond Thomas, yang memimpin Komando Operasi Khusus Amerika Serikat (AS), mengidentifikasi Rusia sebagai satu dari lima ancaman saat ini dan yang bertahan lama bagi AS. Hal itu diungkapkannya dalam sebuah keterangan di hadapan parlemen pada bulan Maret lalu.
Selain Rusia, Thomas juga memasukan Korea Utara, Iran, China, dan terorisme sebagai ancaman bagi negara adidaya itu.
Hubungan antara Rusia dan AS memang dalam titik nadir. Bahkan Presiden Rusia Vladimir Putin beberapa waktu lalu menyatakan hubungan Rusia dan AS yang diharapkan membaik di masa pemerintahan Donald Trump justru bergerak ke arah sebaliknya. Menurutnya, sejak Trump menjabat sebagai Presiden AS, hubungan kedua negara terus mengalami penurunan.
Putin mengatakan, tingkat kepercayaan antara Rusia dan AS, khususnya di bidang militer pada masa pemerintahan Trump terus memburuk. Tingkat kepercayaan ini semakin memburuk setelah AS melancarkan serangan ke Suriah.
(ian)