Ekspansi Iran di Timur Tengah Ancaman bagi Rusia
A
A
A
TEL AVIV - Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengklaim bahwa ekspansi Iran di wilayah Timur Tengah menimbulkan ancaman bagi Rusia. Netanyahu mencoba meyakinkan Moskow untuk menjauhkan diri dari kerja sama dengan Teheran.
"Kami mengatakan bahwa Iran, dan saya mengatakan kepada Presiden Vladimir Putin tentang hal itu, merupakan ancaman tidak hanya bagi kita. Pada akhirnya, itu juga merupakan ancaman bagi Anda," kata Netanyahu dalam sebuah wawancara seperti dinukil dari Sputniknews, Rabu (3/5/2017).
Ia mengatakan bahwa Rusia memiliki alasan kuat untuk bekerja sama dengan Iran. Namun ia juga mengatakan bahwa meningkatkan posisi Teheran di Suriah tidak dapat diterima oleh Israel.
"Kami prihatin atas poros Rusia-Iran. Tentu saja, Rusia memiliki banyak penjelasan tentang perilakunya: ia ingin mencegah kemenangan Daesh (sebutan ISIS dalam bahasa Arab), untuk mengalahkannya," ujar Netanyahu
"Tapi, tentu saja, ini tidak berarti bahwa kita siap untuk mengubah Daesh untuk Iran, sehingga milisi Hizbullah atau Syiah menggunakan wilayah Suriah, bagian Suriah dari Dataran Tinggi Golan untuk menyerang kita," jelas Netanyahu.
Ia kemudian menambahkan bahwa kehadiran permanen militer Iran dan "satelit" di Suriah tidak dapat diterima oleh Israel.
Rusia dan Iran bekerja sama untuk menyelesaikan konflik Suriah, menjadi mediator perundingan Astana mengenai rekonsiliasi Suriah. Kedua negara mendukung Bashar al-Assad sebagai presiden Suriah yang sah.
"Kami mengatakan bahwa Iran, dan saya mengatakan kepada Presiden Vladimir Putin tentang hal itu, merupakan ancaman tidak hanya bagi kita. Pada akhirnya, itu juga merupakan ancaman bagi Anda," kata Netanyahu dalam sebuah wawancara seperti dinukil dari Sputniknews, Rabu (3/5/2017).
Ia mengatakan bahwa Rusia memiliki alasan kuat untuk bekerja sama dengan Iran. Namun ia juga mengatakan bahwa meningkatkan posisi Teheran di Suriah tidak dapat diterima oleh Israel.
"Kami prihatin atas poros Rusia-Iran. Tentu saja, Rusia memiliki banyak penjelasan tentang perilakunya: ia ingin mencegah kemenangan Daesh (sebutan ISIS dalam bahasa Arab), untuk mengalahkannya," ujar Netanyahu
"Tapi, tentu saja, ini tidak berarti bahwa kita siap untuk mengubah Daesh untuk Iran, sehingga milisi Hizbullah atau Syiah menggunakan wilayah Suriah, bagian Suriah dari Dataran Tinggi Golan untuk menyerang kita," jelas Netanyahu.
Ia kemudian menambahkan bahwa kehadiran permanen militer Iran dan "satelit" di Suriah tidak dapat diterima oleh Israel.
Rusia dan Iran bekerja sama untuk menyelesaikan konflik Suriah, menjadi mediator perundingan Astana mengenai rekonsiliasi Suriah. Kedua negara mendukung Bashar al-Assad sebagai presiden Suriah yang sah.
(ian)