Intai Korea Utara, AS Kerahkan Drone Global Hawk

TOKYO - Amerika Serikat (AS) mengerahkan pesawat tak berawak atau drone high-altitude RQ-4 Global Hawk ke pangkalan udara Jepang. Misinya untuk mengintai Korea Utara (Korut).

Pengerahan ini pesawat nirawak AS akan menjadi misi rutin lima bulanan. Kendaraan udara tersebut diharapkan dapat memantau pergerakan yang dilakukan oleh rezim Kim Jong-un yang berkuasa di Korut.

Menurut laporan Japan Times, yang dkutip Rabu (3/5/2017), drone-drone Global Hawk AS telah mendarat di Pangkalan Udara Yokota, sebelah barat Tokyo pada Senin malam, setelah terbang dari Pangkalan Angkatan Udara Andersen di Guam.

Kementerian Pertahanan Jepang mengklaim pesawat nirawak Washington ini dapat menangkap gambar udara dan data elektronik dari ketinggian sekitar 50.000 kaki (15.240 meter) atau lebih tinggi lagi.

Kendaraan udara itu akan dikendalikan dari Yokota selama lepas landas dan mendarat. Namun, setelah mencapai ketinggian yang cukup, drone akan dikendalikan dari daratan AS.

Kedatangan drone Global Hawk ini merupakan bagian dari Detasemen Kelompok Pengintai ke-69, yang menandai dimulainya misi lima bulanan, Militer AS mengatakan, bahwa pihaknya akan tetap berada di Tokyo sampai Oktober untuk menghindari cuaca buruk di Guam, termasuk angin topan.

”Penyebaran rotasi Global Hawk ini bersifat sementara, namun perlu untuk menyediakan basis dari platform mana yang dapat dioperasikan dengan handal selama musim panas,” bunyi pernyataan Komando Pasifik AS sebelumnya.

Lembaga penyiaran NHK melaporkan bahwa pesawat tak berawak AS ini diperkirakan akan memantau langkah-langkah yang dilakukan oleh Korea Utara, termasuk peluncuran rudal balistik.

Sebanyak empat drone Global Hawk lainnya dan sekitar 105 personel yang saat ini berbasis di Pangkalan Angkatan Udara Anderson di Guam juga dijadwalkan tiba di Yokota segera.