Diancam Bom, Konsulat Prancis di AS Dievakuasi
A
A
A
NEW YORK - Proses evakuasi di Kosulat Prancis di New York, Amerika Serikat (AS) dilaporkan terjadi setelah adanya ancaman bom terhadap kantor perwakilan Prancis itu. Ancaman bom ini datang saat warga Prancis di New York bersiap memberikan suara mereka dalam pemilihan Presiden.
"Sebuah kendaraan yang mencurigakan mendorong polisi untuk melakukan evakuasi terhadap gedung di Fifth Avenue di seberang Central Park," kata Konsul Jenderal Prancis, Anne-Claire Legendre.
"Setelah serangan terhadap Champs Elysees, departemen kepolisian New York diberitahu untuk meningkatkan kewaspadaan," sambungnya dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Channel News Asia pada Minggu (23/4).
Anne-Claire menambahkan, puluhan warga Prancis harus menunggu selama kurang lebih satu jam di depan gedung konsulat paska adanya ancaman bom ini. Setelah dipastikan aman, para warga Prancis kembali di izinkan masuk kedalan gedung konsulat untuk memberikan suara mereka dalam pilpres.
Pilpres di Prancis sendiri merupakan pilpres putaran pertama.Pemilu ini juga sangat penting bagi masa depan Eropa. Pemilu ini juga menjadi uji coba bagi otoritas keamanan menghadapi kemarahan para pendukung calon presiden.
Hasil pemilu Prancis ini akan dipantau dengan cemas di seluruh dunia sebagai tanda apakah gelombang populis yang membuat Inggris memilih untuk meninggalkan UE dan terpilihnya Donald Trump di Amerika Serikat masih meningkat, atau mulai surut seperti dikutip dari Reuters.
Hasil jajak pendapat menunjukkan, Emmanuel Macron menjadi favorit untuk memenangkan putaran pertama pemilu. Ia mengalahkan pemimpin Front Nasional Marine Le Pen dalam pertarungan final pada tanggal 7 Mei mendatang.
Bagi mereka untuk memenangkan dua posisi teratas kualifikasi pada hari ini akan mewakili pergeseran seismik dalam lanskap politik. Pasalnya, putaran kedua tidak akan menampilkan partai arus utama yang telah memerintah Prancis selama beberapa dekade.
"Sebuah kendaraan yang mencurigakan mendorong polisi untuk melakukan evakuasi terhadap gedung di Fifth Avenue di seberang Central Park," kata Konsul Jenderal Prancis, Anne-Claire Legendre.
"Setelah serangan terhadap Champs Elysees, departemen kepolisian New York diberitahu untuk meningkatkan kewaspadaan," sambungnya dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Channel News Asia pada Minggu (23/4).
Anne-Claire menambahkan, puluhan warga Prancis harus menunggu selama kurang lebih satu jam di depan gedung konsulat paska adanya ancaman bom ini. Setelah dipastikan aman, para warga Prancis kembali di izinkan masuk kedalan gedung konsulat untuk memberikan suara mereka dalam pilpres.
Pilpres di Prancis sendiri merupakan pilpres putaran pertama.Pemilu ini juga sangat penting bagi masa depan Eropa. Pemilu ini juga menjadi uji coba bagi otoritas keamanan menghadapi kemarahan para pendukung calon presiden.
Hasil pemilu Prancis ini akan dipantau dengan cemas di seluruh dunia sebagai tanda apakah gelombang populis yang membuat Inggris memilih untuk meninggalkan UE dan terpilihnya Donald Trump di Amerika Serikat masih meningkat, atau mulai surut seperti dikutip dari Reuters.
Hasil jajak pendapat menunjukkan, Emmanuel Macron menjadi favorit untuk memenangkan putaran pertama pemilu. Ia mengalahkan pemimpin Front Nasional Marine Le Pen dalam pertarungan final pada tanggal 7 Mei mendatang.
Bagi mereka untuk memenangkan dua posisi teratas kualifikasi pada hari ini akan mewakili pergeseran seismik dalam lanskap politik. Pasalnya, putaran kedua tidak akan menampilkan partai arus utama yang telah memerintah Prancis selama beberapa dekade.
(esn)