Jutaan Rakyat Prancis Antusias Berikan Suara
A
A
A
PARIS - Jutaan rakyat Prancis hari ini, Minggu (23/4/2017), memberikan suaranya dalam pemilu presiden putaran pertama. Di Paris, sejak pagi hari, masyarakat sudah menuju tempat pemilihan suara.
Dari pantauan KORAN SINDO dan Sindonews.com, insiden penembakan pada Kamis (20/4/2017) waktu setempat tidak memberikan dampak signifikan. Namun, pihak kepolisan tetap menurunkan pasukan ekstra pasukan elite, untuk membantu 50.000 personel polisi yang sudah disiapkan selama Pilpres.
Pemerintah menyatakan proses demokrasi jangan sampai terganggu. Mereka juga meminta masyarakat untuk tidak takut, terintimidasi, dan pecah. Jalan-jalan protokol di Paris tampak sepi, sedangkan di Bandara Charles de Gaulle diperketat.
“Ya, orang-orang sempat takut, tapi hari ini mereka tetap antusias memberikan suaranya,” ungkap Pierre, warga Paris yang memberikan suaranya di TPS kawasan Champs Elysees.
Antusiasme juga ditunjukkan warga keturunan. “Saya memilih Jean-Luc Melenchon. Dia sangat bagus. Programnya baik untuk kesejahteraan rakyat Prancis,” ujar Imran, warga Prancis keturunan Aljazair, di kawasan Caulaincourt.
Selain Jean-Luc Melenchon, empat besar calon presiden dalam pemilu Prancis 2017 adalah Emmanuel Macron, Marine Le Pen, serta Francois Fillon. TPS di seluruh Prancis akan ditutup pada pukul 19.00 waktu setempat. Sedangkan untuk kota-kota besar satu lebih panjang. Hasil sementara bakal diketahui pada pukul 21.00.
Tiga hari sebelum pemilu, seorang pria secara membabi buta menembaki warga di Champs Elysees. Akibat insiden ini seorang polisi tewas dan dua lainnya luka serius. Tersangka penembakan merupakan anggota kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).
Pelaku yang memegang senapan Kalashnikov melepaskan tembakan secara tiba-tiba ke arah mobil van polisi. Para wisatawan yang mendengar suara senapan itu berhamburan melarikan diri. Seorang polisi lalu lintas tewas di tempat akibat tertembak di kepala, sedangkan dua polisi lainnya yang berada tidak jauh darinya juga terluka. Pelaku tewas ditembak ketika mencoba melarikan diri di tengah kontak senjata. ISIS menyatakan pelaku merupakan salah satu anggota mereka.
Pelaku merupakan warga negara Prancis, bernama Karim Cheurfi, 39 tahun. Identifikasi itu berdasarkan penemuan kartu tanda pengenal, shotgun, dan sebilah pisau di dalam mobil yang dikendarainya.
Dari data polisi diketahui, pelaku pernah ditangkap karena mencoba melakukan pembunuhan terhadap polisi. Tapi, dia dibebaskan karena kurangnya bukti. Tidak ada warga negara Indonesia yang menjadi korban peristiwa ini.
Champs Elysees merupakan jalan paling terkenal di dunia. Strip real estate termahal kedua di dunia itu kini sudah tidak diblokade aparat kepolisian. Manajer restoran, Choukri Chouanine, mengaku saat kejadian mendengar rentetan suara senapan. “Kami sampai harus menyembunyikan pelanggan di basement,” paparnya.
Dari pantauan KORAN SINDO dan Sindonews.com, insiden penembakan pada Kamis (20/4/2017) waktu setempat tidak memberikan dampak signifikan. Namun, pihak kepolisan tetap menurunkan pasukan ekstra pasukan elite, untuk membantu 50.000 personel polisi yang sudah disiapkan selama Pilpres.
Pemerintah menyatakan proses demokrasi jangan sampai terganggu. Mereka juga meminta masyarakat untuk tidak takut, terintimidasi, dan pecah. Jalan-jalan protokol di Paris tampak sepi, sedangkan di Bandara Charles de Gaulle diperketat.
“Ya, orang-orang sempat takut, tapi hari ini mereka tetap antusias memberikan suaranya,” ungkap Pierre, warga Paris yang memberikan suaranya di TPS kawasan Champs Elysees.
Antusiasme juga ditunjukkan warga keturunan. “Saya memilih Jean-Luc Melenchon. Dia sangat bagus. Programnya baik untuk kesejahteraan rakyat Prancis,” ujar Imran, warga Prancis keturunan Aljazair, di kawasan Caulaincourt.
Selain Jean-Luc Melenchon, empat besar calon presiden dalam pemilu Prancis 2017 adalah Emmanuel Macron, Marine Le Pen, serta Francois Fillon. TPS di seluruh Prancis akan ditutup pada pukul 19.00 waktu setempat. Sedangkan untuk kota-kota besar satu lebih panjang. Hasil sementara bakal diketahui pada pukul 21.00.
Tiga hari sebelum pemilu, seorang pria secara membabi buta menembaki warga di Champs Elysees. Akibat insiden ini seorang polisi tewas dan dua lainnya luka serius. Tersangka penembakan merupakan anggota kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).
Pelaku yang memegang senapan Kalashnikov melepaskan tembakan secara tiba-tiba ke arah mobil van polisi. Para wisatawan yang mendengar suara senapan itu berhamburan melarikan diri. Seorang polisi lalu lintas tewas di tempat akibat tertembak di kepala, sedangkan dua polisi lainnya yang berada tidak jauh darinya juga terluka. Pelaku tewas ditembak ketika mencoba melarikan diri di tengah kontak senjata. ISIS menyatakan pelaku merupakan salah satu anggota mereka.
Pelaku merupakan warga negara Prancis, bernama Karim Cheurfi, 39 tahun. Identifikasi itu berdasarkan penemuan kartu tanda pengenal, shotgun, dan sebilah pisau di dalam mobil yang dikendarainya.
Dari data polisi diketahui, pelaku pernah ditangkap karena mencoba melakukan pembunuhan terhadap polisi. Tapi, dia dibebaskan karena kurangnya bukti. Tidak ada warga negara Indonesia yang menjadi korban peristiwa ini.
Champs Elysees merupakan jalan paling terkenal di dunia. Strip real estate termahal kedua di dunia itu kini sudah tidak diblokade aparat kepolisian. Manajer restoran, Choukri Chouanine, mengaku saat kejadian mendengar rentetan suara senapan. “Kami sampai harus menyembunyikan pelanggan di basement,” paparnya.
(esn)