Suami Bantah Hakim Agung Muslim AS Bunuh Diri
A
A
A
WASHINGTON - Suami dari hakim agung Amerika Serikat (AS) Sheila Abdus-Salam menyebut lapran tentang istrinya melakukan bunuh diri tidak berdasar. Sheila Abdus-Salaam ditemukan tewas pekan lalu di sebuah sungai di New York City.
Wanita berusia 65 tahun itu ditemukan tewas di Sungai Hudson tanpa ditemukan tanda-tanda kriminalitas, kata polisi. Namun suami korban, Rev Gregory Jacobs menolak kemungkinan bahwa istrinya menghabisi dirinya sendiri.
Baca Juga: Kematian Hakim Agung Muslim Pertama AS Dianggap Mencurigakan
"Laporan ini sering menyertakan komentar yang tidak berdasar mengenai keadaan pikiran mental dan emosional istri saya pada saat kematiannya," kata Jacobs dalam sebuah pernyataan tertulis.
"Kami yang mencintai Sheila dan mengenalnya dengan baik tidak percaya bahwa kesimpulan yang tidak berdasar ini memiliki dasar dalam kenyataan," imbuhnya seperti dikutip dari laman BBC, Jumat (21/4/2017).
Keluarga besar Abdus-Salaam juga membantah laporan yang menyatakan ibu dan saudara laki-lakinya telah melakukan bunuh diri.
"Ibu Sheila, ibu keluarga kami yang meninggal pada usia 92 tahun tahun 2012, tidak mengambil nyawanya sendiri. Kakak laki-laki Sheila, yang meninggal pada tahun 2014, kalah dalam pertempurannya dengan kanker paru-paru stadium akhir," kata keluarga tersebut dalam sebuah pernyataan.
Sheila Abdus-Salaam, wanita kulit hitam pertama yang bertugas di pengadilan tertinggi New York, ditemukan pada 12 April sehari setelah suaminya melaporkan bahwa dia hilang. Ia ditemukan sudah tidak bernyawa di Sungai Hudson.
Wanita berusia 65 tahun itu ditemukan tewas di Sungai Hudson tanpa ditemukan tanda-tanda kriminalitas, kata polisi. Namun suami korban, Rev Gregory Jacobs menolak kemungkinan bahwa istrinya menghabisi dirinya sendiri.
Baca Juga: Kematian Hakim Agung Muslim Pertama AS Dianggap Mencurigakan
"Laporan ini sering menyertakan komentar yang tidak berdasar mengenai keadaan pikiran mental dan emosional istri saya pada saat kematiannya," kata Jacobs dalam sebuah pernyataan tertulis.
"Kami yang mencintai Sheila dan mengenalnya dengan baik tidak percaya bahwa kesimpulan yang tidak berdasar ini memiliki dasar dalam kenyataan," imbuhnya seperti dikutip dari laman BBC, Jumat (21/4/2017).
Keluarga besar Abdus-Salaam juga membantah laporan yang menyatakan ibu dan saudara laki-lakinya telah melakukan bunuh diri.
"Ibu Sheila, ibu keluarga kami yang meninggal pada usia 92 tahun tahun 2012, tidak mengambil nyawanya sendiri. Kakak laki-laki Sheila, yang meninggal pada tahun 2014, kalah dalam pertempurannya dengan kanker paru-paru stadium akhir," kata keluarga tersebut dalam sebuah pernyataan.
Sheila Abdus-Salaam, wanita kulit hitam pertama yang bertugas di pengadilan tertinggi New York, ditemukan pada 12 April sehari setelah suaminya melaporkan bahwa dia hilang. Ia ditemukan sudah tidak bernyawa di Sungai Hudson.
(ian)