Alasan Bandara Roma Paksa Perempuan Muslim Indonesia Lepas Jilbab
A
A
A
ROMA - Operator bandara di Roma merilis sebuah pernyataan terkait pemaksaan untuk melepas jilbab terhadap perempuan Muslim Indonesia, Aghnia Adzkia, yang hendak naik pesawat ke London. Pihak bandara mengklaim, pelepasan jilbab sudah jadi prosedur pemeriksaan penumpang yang harus dipatuhi.
“Apa yang terjadi dengan Aghnia Adzkia semata-mata dan secara eksklusif menyangkut kepatuhan dengan prosedur keselamatan penumpang, ketika melewati gerbang keamanan, melewati alarm di area kepala dan karena itu diperlukan untuk menyelidiki kasus yang tidak bisa diabaikan,” bunyi pernyataan pihak bandara Ciampino, Roma, Italia.
”Untuk alasan ini, staf kami memintanya untuk pergi ke ruang pribadi, di mana mereka bisa memeriksa kepala dan hiasan kepala, seperti aturan ketat diterapkan oleh hukum Eropa dan nasional (Italia), yang tujuannya adalah untuk memastikan keselamatan dan hidup (para penumpang) sipil,” lanjut pernyataan pihak bandara.
Baca:
Muslimah Indonesia Dilarang Naik Pesawat di Roma Kecuali Melepas Jilbab
”Ketika Aghnia menolak untuk melepas hiasan kepalanya, (kemudian) menuntu untuk membaca undang-undang (soal pelepasan jilbab), dia ditunjukkan Program Keamanan Nasional, yang diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris oleh staf kami. Lebih lanjut untuk penolakan yang terus menerus, staf kami terpaksa memindahkan penumpang ini dari area pemeriksaan,” imbuh pihak badara, seperti dilansir The Sun, Senin (17/4/2017).
“Aghnia kemudian kembali ke area itu (dan, pada kesempatan itu, merekam video) dan kemudian meninggalkan bandara Ciampino. Dia kemudian berangkat dari Bandara Fiumicino untuk penerbangan lain, melewati (pemeriksaan) keamanan tanpa masalah apapun, kali ini (dia) melepas hiasan kepalanya (jilbab),” sambung pernyataan bandara.
”Kami benar-benar minta maaf untuk fakta bahwa penumpang muda ini memiliki pengalaman negatif saat bepergian melalui bandara Ciampino. Namun, pada saat yang sama, kami menegaskan kembali bahwa apa yang terjadi sama sekali tidak berhubungan dengan segala bentuk diskriminasi,” papar pihak bandara.
”Penumpang hanya tidak ingin mematuhi persyaratan keamanan, yang dilaksanakan dengan hati-hati dan dengan sensitivitas oleh staf kami, untuk kepentingan keselamatan semua penumpang, termasuk Aghnia Adzkia.”
Seperti diberitakan sebelumnya, perempuan Muslim Indonesia bernama Aghnia Adzkia mengklaim bahwa staf bandara di Roma, Italia, melarangnya naik pesawat tujuan London kecualia dia melepas jilbab yang dikenakan. Alasan pihak bandara, melihat seluruh bagian kepala penumpang sudah menjadi syarat pemeriksaan untuk naik pesawat.
Aghnia mengaku telah mendapat perlakuan diskriminasi dari staf bandara dengan diminta untuk mencopot jilbabnya. Keluhan perempuan Indonesia ini disampaikan melalui akun media sosialnya.
Dia juga mengaku mendapat perlakukan tak senonoh oleh aparat keamanan bandara, di mana dia diseret keluar dan tasnya diraih. Dia juga diteriaki untuk diam.
“Apa yang terjadi dengan Aghnia Adzkia semata-mata dan secara eksklusif menyangkut kepatuhan dengan prosedur keselamatan penumpang, ketika melewati gerbang keamanan, melewati alarm di area kepala dan karena itu diperlukan untuk menyelidiki kasus yang tidak bisa diabaikan,” bunyi pernyataan pihak bandara Ciampino, Roma, Italia.
”Untuk alasan ini, staf kami memintanya untuk pergi ke ruang pribadi, di mana mereka bisa memeriksa kepala dan hiasan kepala, seperti aturan ketat diterapkan oleh hukum Eropa dan nasional (Italia), yang tujuannya adalah untuk memastikan keselamatan dan hidup (para penumpang) sipil,” lanjut pernyataan pihak bandara.
Baca:
Muslimah Indonesia Dilarang Naik Pesawat di Roma Kecuali Melepas Jilbab
”Ketika Aghnia menolak untuk melepas hiasan kepalanya, (kemudian) menuntu untuk membaca undang-undang (soal pelepasan jilbab), dia ditunjukkan Program Keamanan Nasional, yang diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris oleh staf kami. Lebih lanjut untuk penolakan yang terus menerus, staf kami terpaksa memindahkan penumpang ini dari area pemeriksaan,” imbuh pihak badara, seperti dilansir The Sun, Senin (17/4/2017).
“Aghnia kemudian kembali ke area itu (dan, pada kesempatan itu, merekam video) dan kemudian meninggalkan bandara Ciampino. Dia kemudian berangkat dari Bandara Fiumicino untuk penerbangan lain, melewati (pemeriksaan) keamanan tanpa masalah apapun, kali ini (dia) melepas hiasan kepalanya (jilbab),” sambung pernyataan bandara.
”Kami benar-benar minta maaf untuk fakta bahwa penumpang muda ini memiliki pengalaman negatif saat bepergian melalui bandara Ciampino. Namun, pada saat yang sama, kami menegaskan kembali bahwa apa yang terjadi sama sekali tidak berhubungan dengan segala bentuk diskriminasi,” papar pihak bandara.
”Penumpang hanya tidak ingin mematuhi persyaratan keamanan, yang dilaksanakan dengan hati-hati dan dengan sensitivitas oleh staf kami, untuk kepentingan keselamatan semua penumpang, termasuk Aghnia Adzkia.”
Seperti diberitakan sebelumnya, perempuan Muslim Indonesia bernama Aghnia Adzkia mengklaim bahwa staf bandara di Roma, Italia, melarangnya naik pesawat tujuan London kecualia dia melepas jilbab yang dikenakan. Alasan pihak bandara, melihat seluruh bagian kepala penumpang sudah menjadi syarat pemeriksaan untuk naik pesawat.
Aghnia mengaku telah mendapat perlakuan diskriminasi dari staf bandara dengan diminta untuk mencopot jilbabnya. Keluhan perempuan Indonesia ini disampaikan melalui akun media sosialnya.
Dia juga mengaku mendapat perlakukan tak senonoh oleh aparat keamanan bandara, di mana dia diseret keluar dan tasnya diraih. Dia juga diteriaki untuk diam.
(mas)