Mahasiswi Inggris Tewas Ditikam di Jerusalem
A
A
A
JERUSALEM - Seorang mahasiswa asal Inggris tewas dan dua warga Israel terluka dalam aksi penikaman yang dilakukan oleh warga Palestina. Serangan itu terjadi di atas trem di Jerusalem.
Korban adalah seorang wanita berusia 25 tahun dan seorag mahasiswi dari Inggris. Ia ditikam oleh seorang penumpang trem, warga Palestina berusia 57 tahun. Demikian keterangan juru bicara polisi Israel, Luba Samri, dikutip dari Xinhua, Sabtu (15/4/2017).
Seorang juru bicara untuk layanan medis darurat MDA mengatakan korban, yang namanya tidak dipublikasikan, sempat mendapatkan nafas bantuan (CPR) di lokasi kejadian sebelum dilarikan ke Rumah Sakit Sha'arey Tzedek di Yerusalem. Sekitar satu jam kemudian, rumah sakit mengumumkan bahwa ia meninggal karena luka-lukanya.
Menurut Samri, penyelidikan awal menunjukkan bahwa penyerang melakukan perjalanan menggunakan trem sebagai penumpang. Ketika trem berhenti di IDF (Pasukan Pertahanan Israel) Square, dekat Jerusalem Timur, ia mengeluarkan pisau dan menikam turis asal Inggris.
Seorang pria Israel dan seorang wanita hamil, yang tampaknya terluka akibat rem darurat, juga membutuhkan perawatan di rumah sakit, kata juru bicara MDA. Sang juru bicara mengatakan mereka menderita luka ringan.
Awalnya pihak kepolisian menyatakan berhasil menembak pelaku, tetapi kemudian Samri mengatakan bahwa seorang polisi yang berada di rel melihat insiden itu dan menangkapnya tanpa menembak.
Samri menjelaskan bahwa pelaku penikaman terganggu secara mental dan berasal dari Ras al-Amud, lingkungan Palestina dari Jerusalem Timur. Tersangka juga memegang kartu identitas Israel.
Layanan trem di kota itu untuk sementara dihentikan, sebuah pernyataan dikeluarkan oleh CitiPass, perusahaan yang mengoperasikan transportasi publik tersebut.
Serangan itu terjadi di tengah-tengah liburan Paskah Yahudi. Serangan ini juga terjadi di tengah-tengah serentetan aksi kekerasan yang pecah sejak September 2015.
Sejak awal kerusuhan, Palestina telah menewaskan 41 warga Israel dan dua warga AS, sementara pasukan Israel dan warga sipil menewaskan sedikitnya 241 warga Palestina, Yordania, dan dua pencari suaka Afrika. Menurut Israel, sebagian besar dari mereka adalah diduga pelaku penyerangan.
Israel menuduh Otoritas Nasional Palestina "menghasut" kerusuhan. Namun Palestina mengatakan itu adalah hasil dari 50 tahun pendudukan Israel di Tepi Barat dan Jalur Gaza, rumah bagi lebih dari lima juta warga Palestina.
Korban adalah seorang wanita berusia 25 tahun dan seorag mahasiswi dari Inggris. Ia ditikam oleh seorang penumpang trem, warga Palestina berusia 57 tahun. Demikian keterangan juru bicara polisi Israel, Luba Samri, dikutip dari Xinhua, Sabtu (15/4/2017).
Seorang juru bicara untuk layanan medis darurat MDA mengatakan korban, yang namanya tidak dipublikasikan, sempat mendapatkan nafas bantuan (CPR) di lokasi kejadian sebelum dilarikan ke Rumah Sakit Sha'arey Tzedek di Yerusalem. Sekitar satu jam kemudian, rumah sakit mengumumkan bahwa ia meninggal karena luka-lukanya.
Menurut Samri, penyelidikan awal menunjukkan bahwa penyerang melakukan perjalanan menggunakan trem sebagai penumpang. Ketika trem berhenti di IDF (Pasukan Pertahanan Israel) Square, dekat Jerusalem Timur, ia mengeluarkan pisau dan menikam turis asal Inggris.
Seorang pria Israel dan seorang wanita hamil, yang tampaknya terluka akibat rem darurat, juga membutuhkan perawatan di rumah sakit, kata juru bicara MDA. Sang juru bicara mengatakan mereka menderita luka ringan.
Awalnya pihak kepolisian menyatakan berhasil menembak pelaku, tetapi kemudian Samri mengatakan bahwa seorang polisi yang berada di rel melihat insiden itu dan menangkapnya tanpa menembak.
Samri menjelaskan bahwa pelaku penikaman terganggu secara mental dan berasal dari Ras al-Amud, lingkungan Palestina dari Jerusalem Timur. Tersangka juga memegang kartu identitas Israel.
Layanan trem di kota itu untuk sementara dihentikan, sebuah pernyataan dikeluarkan oleh CitiPass, perusahaan yang mengoperasikan transportasi publik tersebut.
Serangan itu terjadi di tengah-tengah liburan Paskah Yahudi. Serangan ini juga terjadi di tengah-tengah serentetan aksi kekerasan yang pecah sejak September 2015.
Sejak awal kerusuhan, Palestina telah menewaskan 41 warga Israel dan dua warga AS, sementara pasukan Israel dan warga sipil menewaskan sedikitnya 241 warga Palestina, Yordania, dan dua pencari suaka Afrika. Menurut Israel, sebagian besar dari mereka adalah diduga pelaku penyerangan.
Israel menuduh Otoritas Nasional Palestina "menghasut" kerusuhan. Namun Palestina mengatakan itu adalah hasil dari 50 tahun pendudukan Israel di Tepi Barat dan Jalur Gaza, rumah bagi lebih dari lima juta warga Palestina.
(ian)