Korban Lain United Airlines, Nenek Lemah 94 Tahun Dipindah Paksa

Kamis, 13 April 2017 - 17:46 WIB
Korban Lain United Airlines,...
Korban Lain United Airlines, Nenek Lemah 94 Tahun Dipindah Paksa
A A A
NEW YORK - Dr David Dao yang diseret aparat keamanan maskapai United Airlines hingga berdarah-darah bukan satu-satunya korban. Seorang nenek lemah berusia 94 tahun, Paz Orquiza, juga pernah dipindah paksa dari tempat duduknya hingga menderita arthritis parah.

Keluarga nenek itu mengungkap bahwa korban pernah dipindah paksa dari tempat duduknya di kursi kelas bisnis ke kursi kelas ekonomi yang tidak nyaman. Padahal, Orquiza merupakan penumpang resmi kelas bisnis dengan tiket seharga 2.800 poundsterling atau sekitar Rp46,5 juta.

Pihak keluarga tidak merinci tanggal kejadian yang dialami Orquiza. Dalam kejadian tersebut, nenek Orquiza sedang melakukan perjalanan dari Los Angeles untuk pulang ke Melbourne, Australia, setelah mengunjungi kerabat.

Cucunya, Marianne Santos Aguilar, mengatakan neneknya menderita sejumlah cacat termasuk arthritis parah. Kerabatnya sengaja membelikan tiket kelas bisnis dengan harapan perjalanan Orquiza selama lebih dari 16 jam bisa lebih nyaman.

Baca Juga: Penumpang United Airlines Diseret Aparat hingga Berdarah-darah

Tapi Aguilar mengklaim neneknya menangis akibat perlakuan staf United Airlines. Dia mengaku bahwa staf maskapai tidak akan mengizinkan putri korban, Orquiza Rose—yang juga berada di kursi kelas ekonomi—untuk membantu berbagai hal, termasuk membenarkan tempat duduk dan membuka makanan. Dia akan dibolehkan membantu asalkan membayar tiket untuk kelas bisnis, karena korban merupakan penumpang kelas bisnis.

“Bibi saya berusaha menghibur nenek saya yang menangis, dan merasa ngeri untuk melihat berapa banyak rasa sakit yang harus dia tahan selama penerbangan,” keluah Aguilar.

”Saat tiba di Australia, kaki nenek saya membengkak, dia menderita leher kaku dan seluruh tubuhnya terasa sakit,” lanjut Aguilar, seperti dilansir Daily Mirror, Kamis (13/4/2017). ”Dia masih dalam kesulitan besar dan merasa sakit akibat perlakuan itu.”

Baca Juga: Seret Penumpang hingga Berdarah-darah, United Airlines Digugat

Keluarga nenak itu telah mengajukan keluhan kepada pihak maskapai. Repoons-nya, pihak maskapai menawarkan voucher perjalanan senilai 400 poundsterling (Rp6,6 juta) dan pengembalian dana sebesar 690 poundsterling (Rp11,4 juta).

“Keluarga kami patah hati, pesawat yang menyakitkan ini akan menjadi kenangan terakhir dari perjalanan kami untuk nenek saya, dan ini telah menghancurkan sebuah reuni keluarga lain yang luar biasa,” imbuh Aguilar.

Pihak United Airlines belum bersedia dikonfirmasi atas keluhan terbaru ini. Maskapai Amerika Serikat ini sedang panen kecaman setelah seorang Dr David Dao, 69, diseret paksa aparat keamanan masakapai untuk meninggalkan kursinya karena pesawat dalam kondisi overbooked.

Dao yang mengalami pendarahan di mulut menolak pindah karena dia penumpang dengan tiket resmi. Dia melalui seorang pengacara di New York telah menggugat pihak maskapai.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0767 seconds (0.1#10.140)