Diplomat AS: Assad Penjahat Perang yang Dilindungi Rusia dan Iran
A
A
A
WASHINGTON - Duta Besar (Dubes) Amerika Serikat (AS) untuk PBB Nikki Haley menjuluki Presiden Suriah Bashar al-Assad sebagai penjahat perang yang dilindungi Rusia dan Iran. Menurutnya, perlindungan Assad di Dewan Keamanan PBB sudah terlalu lama.
Diplomat AS ini berharap Assad diseret ke pengadilan atas krisis kemanusiaan luar biasa dan pembantaian di negaranya.
Heley menyalahkan pemerintahan Obama karena tidak bertindak cepat untuk mencegah perang sipil di Suriah. ”Pemerintahan sebelumnya perlu mengambil tanggung jawab untuk itu juga,” katanya.
“Pertama-tama, Assad, dia seorang penjahat perang. Dia menggunakan senjata kimia pada rakyatnya sendiri. Dia tidak mengizinkan bantuan untuk masuk,” ujarnya kepada Fox News.
“Dia sangat banyak mencegah upaya untuk perdamaian. Tapi kemudian Anda melihat fakta bahwa Dewan Keamanan mengakui adanya senjata kimia, kami memiliki bukti bahwa dia menggunakannya tiga kali pada rakyatnya sendiri. Mengapa kita tidak berurusan dengan itu?,” papar diplomat AS ini, yang dikutip Selasa (4/4/2017)
”Kemudian, Anda tahu, Anda harus melihat pengaruh Iran dan fakta bahwa kita harus membuatnya hengkang. Suriah terlihat sedih seperti itu, tapi tidak harus seperti itu. Jika Anda melihat kembali, begitu banyak hal yang bisa dilakukan untuk mencegah. Dan itulah yang kita butuhkan untuk fokus pada saat ini,” imbuh dia.
Haley yang mengundurkan diri sebagai Gubernur South Carolina ketika Senat menyetujui pencalonan dirinya sebagai Duta Besar AS untuk PBB, telah cepat belajar di panggung barunya. Para pengamat menilai, Haley telah membawa pesan tumpul dari pemerintahan Trump kepada diplomat internasional di badan dunia pada beberapa masalah.
Diplomat AS ini berharap Assad diseret ke pengadilan atas krisis kemanusiaan luar biasa dan pembantaian di negaranya.
Heley menyalahkan pemerintahan Obama karena tidak bertindak cepat untuk mencegah perang sipil di Suriah. ”Pemerintahan sebelumnya perlu mengambil tanggung jawab untuk itu juga,” katanya.
“Pertama-tama, Assad, dia seorang penjahat perang. Dia menggunakan senjata kimia pada rakyatnya sendiri. Dia tidak mengizinkan bantuan untuk masuk,” ujarnya kepada Fox News.
“Dia sangat banyak mencegah upaya untuk perdamaian. Tapi kemudian Anda melihat fakta bahwa Dewan Keamanan mengakui adanya senjata kimia, kami memiliki bukti bahwa dia menggunakannya tiga kali pada rakyatnya sendiri. Mengapa kita tidak berurusan dengan itu?,” papar diplomat AS ini, yang dikutip Selasa (4/4/2017)
”Kemudian, Anda tahu, Anda harus melihat pengaruh Iran dan fakta bahwa kita harus membuatnya hengkang. Suriah terlihat sedih seperti itu, tapi tidak harus seperti itu. Jika Anda melihat kembali, begitu banyak hal yang bisa dilakukan untuk mencegah. Dan itulah yang kita butuhkan untuk fokus pada saat ini,” imbuh dia.
Haley yang mengundurkan diri sebagai Gubernur South Carolina ketika Senat menyetujui pencalonan dirinya sebagai Duta Besar AS untuk PBB, telah cepat belajar di panggung barunya. Para pengamat menilai, Haley telah membawa pesan tumpul dari pemerintahan Trump kepada diplomat internasional di badan dunia pada beberapa masalah.
(mas)