London Diserang Teroris, Para Muslimah Bentuk Rantai Manusia
A
A
A
LONDON - Para Muslimah berkumpul membentuk rantai manusia di lokasi serangan teror di Westminster Brigde, London. Mereka bersatu untuk menunjukkan solidaritas dengan korban serangan teroris.
Mengenakan busana biru sebagai simbol harapan, para perempuan itu mengatakan bahwa ada emosi yang ”luar biasa” saat mereka berdiri di jembatan di mana puluhan pejalan kaki ditabrak tersangka teroris Khalid Masood, 52, pada Rabu pekan lalu.
Mereka membentuk rantai manusia dengan berpegangan tangan selama lima menit saat jam di menara Big Ben berdentang pada pukul 16.00, kemarin.
Aksi rantai manusia para Muslimah yang juga diikuti para perempuan dari berbagai latar belakang itu digelar oleh Women's March On London.
Tiga warga sipil tewas dan banyak lainnya luka-luka setelah Masood menabrakkan mobil yang dia kemudian di trotoar Westminster. Setelah itu, Masood menyerbu kompleks parlemen Inggris dan menikam petugas polisi, Keith Palmer, dengan pisau hingga tewas. Masood ditembak mati oleh polisi setelah beraksi.
“Perasaan apa yang terjadi di sini Rabu lalu benar-benar kuat,” kata Fariha Khan, 40, asal Surbiton, yang mengikuti aksi rantai manusia.
”Kami pikir orang-orang biasa yang ada di sini dan tertunduk ke bawah, berdiri di sini seperti ini, itu sangat luar biasa,” katanya lagi, seperti dikutip Daily Mirror, Senin (27/3/2017).
Dia bergabung dengan para Muslimah lainnya untuk mengecam serangan kekerasan dan berdiri melawan terorisme.
“Ketika serangan terjadi di London, itu adalah serangan pada saya,” kata Sarah Waseem, 57, peserta aksi rantai manusia lainnya yang berasal dari Surrey.
”Ini adalah serangan terhadap kita semua. Islam benar-benar mengutuk kekerasan apapun. Ini adalah kekejian bagi kami,” ujarnya.
Mengenakan busana biru sebagai simbol harapan, para perempuan itu mengatakan bahwa ada emosi yang ”luar biasa” saat mereka berdiri di jembatan di mana puluhan pejalan kaki ditabrak tersangka teroris Khalid Masood, 52, pada Rabu pekan lalu.
Mereka membentuk rantai manusia dengan berpegangan tangan selama lima menit saat jam di menara Big Ben berdentang pada pukul 16.00, kemarin.
Aksi rantai manusia para Muslimah yang juga diikuti para perempuan dari berbagai latar belakang itu digelar oleh Women's March On London.
Tiga warga sipil tewas dan banyak lainnya luka-luka setelah Masood menabrakkan mobil yang dia kemudian di trotoar Westminster. Setelah itu, Masood menyerbu kompleks parlemen Inggris dan menikam petugas polisi, Keith Palmer, dengan pisau hingga tewas. Masood ditembak mati oleh polisi setelah beraksi.
“Perasaan apa yang terjadi di sini Rabu lalu benar-benar kuat,” kata Fariha Khan, 40, asal Surbiton, yang mengikuti aksi rantai manusia.
”Kami pikir orang-orang biasa yang ada di sini dan tertunduk ke bawah, berdiri di sini seperti ini, itu sangat luar biasa,” katanya lagi, seperti dikutip Daily Mirror, Senin (27/3/2017).
Dia bergabung dengan para Muslimah lainnya untuk mengecam serangan kekerasan dan berdiri melawan terorisme.
“Ketika serangan terjadi di London, itu adalah serangan pada saya,” kata Sarah Waseem, 57, peserta aksi rantai manusia lainnya yang berasal dari Surrey.
”Ini adalah serangan terhadap kita semua. Islam benar-benar mengutuk kekerasan apapun. Ini adalah kekejian bagi kami,” ujarnya.
(mas)