Khawatir Keselamatan Warga Sipil, Irak Tunda Operasi Militer di Mosul
A
A
A
BAGHDAD - Pemerintah Irak dilaporkan menunda operasi untuk membebaskan wilayah barat Mosul. Penundaan ini dikarenakan pemerintah Irak khawatir akan keselamatan warga sipil yang berada di kota tersebut.
Keputusan pemerintah Irak ini muncul setelah adanya laporan PBB mengenai pertempuran yang terjadi pada tanggal 17 Maret di distrik al-Jadidah. Pertempuran antara ISIS dan pasukan gabungan Irak, yang dibantu oleh koalisi pimpinan Amerika Serikat (AS) itu melukai dan menewaskan puluhan warga sipil.
"Kami benar-benar terkejut akan banyaknya warga yang tewas (dalam pertempuran itu)," kata koordinator kemanusiaan PBB untuk Irak, Lise Grande, seperti dilansir Chanel News Asia pada Minggu (26/3).
Terkait pertempuran di distrik al-Jadidah, para pejabat pertahanan sipil dan warga mengatakan banyak orang terkubur di reruntuhan bangunan setelah serangan udara yang dilancarakan oleh koalisi pimpinan AS menyebabkan ledakan yang besar.Penyebab pasti runtuhnya sejumlah banguanan tersebut tidak jelas. Tetapi, seorang anggota parlemen lokal dan dua warga mengatakan, serangan udara mungkin telah menghantam sebuah truk ISIS yang sarat akan bahan peledak, sehingga menyebabkan ledakan yang sangat besar.
Sememtara itu, Pusat Komando AS (CENTCOM) menuturkan mereka telah meluncurkan penyelidikan mengenai hal ini. CENTCOM menuturkan, mereka akan menyelidiki apakah serangan tersebut dilakukan oleh AS atau anggota koalisi lainnya, atau bahkan oleh ISIS. Penyelidikian juga termasuk terhadap jumlah korban sipil yang tewas.
Keputusan pemerintah Irak ini muncul setelah adanya laporan PBB mengenai pertempuran yang terjadi pada tanggal 17 Maret di distrik al-Jadidah. Pertempuran antara ISIS dan pasukan gabungan Irak, yang dibantu oleh koalisi pimpinan Amerika Serikat (AS) itu melukai dan menewaskan puluhan warga sipil.
"Kami benar-benar terkejut akan banyaknya warga yang tewas (dalam pertempuran itu)," kata koordinator kemanusiaan PBB untuk Irak, Lise Grande, seperti dilansir Chanel News Asia pada Minggu (26/3).
Terkait pertempuran di distrik al-Jadidah, para pejabat pertahanan sipil dan warga mengatakan banyak orang terkubur di reruntuhan bangunan setelah serangan udara yang dilancarakan oleh koalisi pimpinan AS menyebabkan ledakan yang besar.Penyebab pasti runtuhnya sejumlah banguanan tersebut tidak jelas. Tetapi, seorang anggota parlemen lokal dan dua warga mengatakan, serangan udara mungkin telah menghantam sebuah truk ISIS yang sarat akan bahan peledak, sehingga menyebabkan ledakan yang sangat besar.
Sememtara itu, Pusat Komando AS (CENTCOM) menuturkan mereka telah meluncurkan penyelidikan mengenai hal ini. CENTCOM menuturkan, mereka akan menyelidiki apakah serangan tersebut dilakukan oleh AS atau anggota koalisi lainnya, atau bahkan oleh ISIS. Penyelidikian juga termasuk terhadap jumlah korban sipil yang tewas.
(esn)