Rusia Dituduh Tutupi Bencana Nuklir 4 Kali Lebih Horor dari Chernobyl

Minggu, 26 Maret 2017 - 02:59 WIB
Rusia Dituduh Tutupi...
Rusia Dituduh Tutupi Bencana Nuklir 4 Kali Lebih Horor dari Chernobyl
A A A
MOSKOW - Sebuah laporan rahasia menuding Rusia telah menutup-nutupi bencana ledakan nuklir tahun 1950-an di Kazakhstan. Laporan itu mengungkap bahwa bencana nuklir di Kazakhstan empat kali lebih horor dari dari bencana nuklir Chernobyl.

Laporan rahasia itu diterbitkan New Scientist yang bersumber dari lembaga penelitian yang melakukan riset dampak dari bencana nuklir di Kazakhstan. Lebih dari 600 orang berakhir di rumah sakit dan setidaknya 100.000 orang diyakini telah terpapar oleh ledakan uji coba senjata nuklir era Soviet.

Uji coba senjata nuklir itu terjadi pada bulan Agustus 1956 di Semipalatinsk, Kazakhstan. Dampak ledakan itu melanda kota industri Ust-Kamenogorsk yang berjarak lebih dari 100 mil dari lokasi ledakan.

Semipalatinsk—sekarang dikenal sebagai Semey—adalah situs utama untuk uji coba senjata nuklir Uni Soviet.

Laporan itu mengatakan sebuah ekspedisi ilmiah dari Moskow dikirim ke wilayah setelah ledakan terjadi. Dalam penelitian ditemukan dampak radioaktif secara luas dan penyakit dari imbas radiasi nuklir di seluruh Kazakh Steppe, daerah padang rumput yang luas di wilayah utara Kazakhstan.

Para ilmuwan yang dikirim itu meneliti imbas dari tes bom nuklir Soviet, tanpa memberitahu orang-orang yang terkena dampak maupun pada dunia luar.

Laporan efek dari tes senjata nuklir itu tetap rahasia sampai sekarang, karena Rusia—maupun pemerintah Soviet sebelumnya—tidak mengungkapnya.

Pada bulan September 1956, atau sebulan setelah tes senjata nuklir yang “melebihi dosis” aman dari yang direkomendasikan oleh Komisi Internasional Perlindungan Radiologi, dampak mulai terlihat.

”Di dekat Znamenka, zat radioaktif mempengaruhi orang-orang dan lingkungan terpuruk berulang kali selama bertahun-tahun,” bunyi laporan ilmuwan yang telah dibocorkan tersebut.

”Selama bertahun-tahun, ini telah menjadi rahasia,” kata seorang direktur lembaga penelitian itu, Kazbek Apsalikov yang menemukan laporan tersebut dan menyerahkannya kepada New Scientist, yang dilansir semalam (25/3/2017).
(mas)
Berita Terkait
Situasi Kazakhstan Stabil,...
Situasi Kazakhstan Stabil, Pasukan CSTO Segera Ditarik Mundur
Pasukan Gabungan CSTO...
Pasukan Gabungan CSTO Mulai Tarik Diri dari Kazakhstan
China Dukung Rusia Kerahkan...
China Dukung Rusia Kerahkan Pasukan ke Kazakhstan untuk Redam Kerusuhan
Putin dan Tokayev Bicara...
Putin dan Tokayev Bicara Panjang Lebar Soal Situasi Kazakhstan
Kepala Pasukan Rusia...
Kepala Pasukan Rusia di Kazakhstan Pernah Dikirim ke Ukraina dan Suriah
Blinken Wanti-wanti...
Blinken Wanti-wanti Kazakhstan Undang Pasukan Rusia, Moskow Beri Balasan Menohok
Berita Terkini
Hamas Kecam Pernyataan...
Hamas Kecam Pernyataan Presiden Otoritas Palestina Mahmoud Abbas soal Tawanan Gaza
18 menit yang lalu
Presiden Otoritas Palestina...
Presiden Otoritas Palestina Mahmoud Abbas Sebut Hamas Anak-anak Jalang
1 jam yang lalu
Rusia Tak Menuntut Pemecatan...
Rusia Tak Menuntut Pemecatan Zelensky, Apa Alasannya?
1 jam yang lalu
Polisi Kashmir Ungkap...
Polisi Kashmir Ungkap Para Tersangka Serangan Pahalgam
3 jam yang lalu
10 Paus Gereja Katolik...
10 Paus Gereja Katolik yang Hidup Sezaman dengan Nabi Muhammad
3 jam yang lalu
Siapa Pelaku Pembantaian...
Siapa Pelaku Pembantaian Turis Hindu di Kashmir?
4 jam yang lalu
Infografis
290 Senjata Nuklir Prancis...
290 Senjata Nuklir Prancis Ingin Lindungi Eropa dari Rusia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved