Teroris London Khalid Masood, Mualaf yang Pernah Mengajar di Saudi

Sabtu, 25 Maret 2017 - 02:13 WIB
Teroris London Khalid...
Teroris London Khalid Masood, Mualaf yang Pernah Mengajar di Saudi
A A A
LONDON - Foto wajah Khalid Masood, tersangka teroris yang melakukan serangan di London pada Rabu lalu telah dirilis Kepolisian Inggris. Masood alias Adrian Elms alias Adrian Russell Ajao merupakan sosok mualaf yang pernah mengajar bahasa Inggris di Arab Saudi.

Kepolisian Inggris sedang mencari dua alamat rumah Masood di Birmingham dan di East London untuk penyelidikan.

Sebanyak 11 orang telah ditangkap sebagai bagian dari penyelidikan atas dugaan persiapan serangan teror yang dilakukan Masood. Dari 11 orang itu, sepuluh di antaranya telah ditahan.

”Penyelidikan kami berfokus pada motivasinya, persiapan (serangan) dan rekan-rekannya,” kata penjabat Kepolisian Inggris Mark Rowley kepada wartawan, pada hari Jumat.

”Sementara ini belum ada bukti adanya ancaman lebih lanjut. Kami akan mencari tahu apakah dia bertindak sendirian yang terinspirasi oleh propaganda teroris, atau ada orang lain yang telah mendorong, mendukung atau mengarahkannya,” lanjut Rowley, seperti dikutip Russia Today.

”Kami tetap ingin mendengar dari siapa pun yang tahu baik sosok Khalid Masood, yang memahami rekan-rekannya dan dapat memberikan kami dengan informasi tentang tempat-tempat yang baru-baru ini dia kunjungi,” imbuh dia yang meminta publik berbagi informasi kepada polisi tentang sosok Masood.

Sejak awal Kepolisian Inggris telah menyatakan serangan Masood dengan mobil terhadap puluhan pejalan kaki di trotoar Westminster Bridge dan serangan dengan pisau di depan gedung parlemen Inggris sebagai aksi terorisme.

”Mungkin juga ada orang-orang di luar sana yang memiliki keprihatinan tentang Masood tapi tidak yakin atau tidak merasa nyaman untuk alasan apapun dalam menyampaikan informasi kepada kami,” papar Rowley.

MI5 Inggris telah mengumpulkan dokumen latar belakang Masood. Sejauh ini ada 2.700 item yang telah disita dan 3.500 laporan saksi yang telah dihimpun.

Kepolisian Inggris mengungkapkan bahwa Masood, lahir di Kent dan merupakan sosok mualaf. Dia pernah diselidiki untuk kasus ekstremisme, namun risikonya saat itu dinilai rendah.

Catatan kriminal Masood di kepolisian menunjukkan pada tahun 1983 dia terlibat kasus kriminal berupa aksi perusakan. Kemudian pada Desember 2003, dia diselidiki atas kepemilikan senjata pisau.

Masih menurut Kepolisian Inggris, Masood yang telah menikah dan memiliki tiga anak, telah tinggal dengan keluarganya di pinggiran kota Birmingham. Dari catatan curriculum vitae (CV), dia pernah mengajar bahasa Inggris di Arab Saudi tahun 2005.

Dia pulang ke Inggris pada tahun 2009 dan menjadi guru bahasa Inggris senior di sebuah perguruan tinggi TEFL di Luton. Pada 2012, dia dilaporkan mendirikan sebuah bisnis les bahasa Inggris bernama IQRA, yang berbasis di Birmingham.

Dalam serangan teror Rabu lalu, Masood, 52, mengemudikan mobil 4x4 dan menabrak puluhan orang di trotoar Westminster Bridge, London. Dia kemudian menabrak pagar di depan Gedung Parlemen Inggris, di mana dia kemudian menikam seorang polisi hingga tewas sebelum akhirnya dia ditembak mati.

Lima orang, termasuk Masood, selama serangan teror berlangsung. Empat korban tewas akibat serangan Masood antara lain Leslie Rhodes, 75, Keith Palmer, 48 (polisi), Aysha Frade, 43 (guru), dan warga negara AS Kurt Cochran, 54.

Data di kepolisian menyatakan setidaknya 50 orang terluka oleh serangan Masood, dengan 31 di antaranya membutuhkan perawatan rumah sakit. Dua orang dinyatakan kritis.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1020 seconds (0.1#10.140)