Direktur FBI Bantah Obama Menyadap Trump
Selasa, 21 Maret 2017 - 11:22 WIB
Direktur FBI Bantah Obama Menyadap Trump
A
A
A
WASHINGTON - Direktur FBI, James Comey, dipanggil komite intelijen Kongres Amerika Serikat (AS). Dalam pertemuan 5,5 jam itu, Comey membantah tudingan Presiden Donald Trump telah disadap oleh pendahulunya Barack Obama selama pemilu.
"Sehubungan dengan tweet presiden tentang dugaan penyadapan diarahkan kepadanya oleh pemerintahan sebelumnya, saya tidak memiliki informasi yang mendukung terhadap tweetnya," kata Comey seperti dikutip dari Reuters, Selasa (21/3/2017).
Sementara Direktur NSA, Michael Rogers yang juga hadir dalam pertemuan tersebut mengatakan, ia tidak mempunyai informasi tentang siapa yang meminta Inggris atau sekutu lain untuk menyadap Trump.
"Saya tidak melihat apa pun di NSA yang mendukung kegiatan seperti itu, atau siapa pun yang terlibat kegiatan semacam itu," kata Rogers seperti dikutip dari New York Times.
Ia kemudian secara eksplisit membantah memiliki indikasi bahwa Trump telah disadap oleh intelijen Inggris atas permintaan Obama.
Trump menciptakan kontroversi pada awal Maret ketika ia berkicau di lini masa Twitter telah disadap oleh Obama selama kampanye presiden lalu. Trump melemparkan tudingan tersebut tanpa disertai bukti-bukti.
Cuitan itu dilontarkan Trump dua hari setelah Jaksa Agung Jeff Sessions mengatakan ia akan mengundurkan diri. Sessions diketahui dua kali bertemu dengan Duta Besar Rusia untuk AS pada tahun lalu.
"Sehubungan dengan tweet presiden tentang dugaan penyadapan diarahkan kepadanya oleh pemerintahan sebelumnya, saya tidak memiliki informasi yang mendukung terhadap tweetnya," kata Comey seperti dikutip dari Reuters, Selasa (21/3/2017).
Sementara Direktur NSA, Michael Rogers yang juga hadir dalam pertemuan tersebut mengatakan, ia tidak mempunyai informasi tentang siapa yang meminta Inggris atau sekutu lain untuk menyadap Trump.
"Saya tidak melihat apa pun di NSA yang mendukung kegiatan seperti itu, atau siapa pun yang terlibat kegiatan semacam itu," kata Rogers seperti dikutip dari New York Times.
Ia kemudian secara eksplisit membantah memiliki indikasi bahwa Trump telah disadap oleh intelijen Inggris atas permintaan Obama.
Trump menciptakan kontroversi pada awal Maret ketika ia berkicau di lini masa Twitter telah disadap oleh Obama selama kampanye presiden lalu. Trump melemparkan tudingan tersebut tanpa disertai bukti-bukti.
Cuitan itu dilontarkan Trump dua hari setelah Jaksa Agung Jeff Sessions mengatakan ia akan mengundurkan diri. Sessions diketahui dua kali bertemu dengan Duta Besar Rusia untuk AS pada tahun lalu.
(ian)
