Kuburan Massal Korban ISIS Ditemukan di Penjara Badoush
A
A
A
BAGHDAD - Sebuah kuburan massal yang berisi sisa-sisa sekitar 500 orang telah ditemukan di Badoush, sebuah penjara dekat Mosul. Demikian pernyataan pasukan Irak mengatakan. Penjara Badoush direbut kembali pada awal pekan ini.
Pasukan Hashd al-Shaabi Syiah mengatakan para korban adalah tawanan sipil dibunuh oleh militan ISIS. ISIS diduga telah membunuh hingga 600 tahanan, sebagian besar dari mereka Muslim Syiah, ketika merebut Mosul pada tahun 2014 seperti dikutip dari BBC, Minggu (12/3/2017).
"Kuburan massal berisi sisa-sisa dari sekitar 500 tahanan sipil yang dieksekusi oleh geng ISIS setelah mereka menguasai penjara selama mereka menduduki Mosul," kata pasukan paramiliter The Hashd al-Shaabi.
Jumlah mayat yang dilaporkan tidak dapat segera diverifikasi. Namun sebuah laporan dari Human Rights Watch (HRW) pada 2014 mengatakan bahwa ratusan narapidana laki-laki dibunuh oleh kelompok bersenjata ISIS pada saat itu.
Pasca menguasai penjara Badoush pada bulan Juni 2014, sekitar 1.500 narapidana dikumpulkan dan diangkut dengan truk untuk memperluas isolasi wilayah padang pasir sekitar 2 km. Begitu pengakuan mereka yang selamat kepada HRW.
Laporan HRW menyatakan, ISIS memisahkan narapidana Syiah dari Sunni dan Kristen. Kemudian mereka berbaris di tepi jurang, di mana mereka dipaksa untuk berlutut di sepanjang tepi. Para tahanan Syiah ditembak di kepala atau kembali dengan senapan serbu dan senjata otomatis. Mereka berhasil melarikan diri dengan berpura-pura mati atau berlindung dibawah tubuh korban yang jatuh di atas mereka. Begitu laporan mereka yang selamat.
Tentara Irak Divisi 9 Lapis Baja dan sekutu milisi mereka berhasil merebut kembali penjara Badoush, barat laut dari Mosul, pada Rabu lalu. Sebuah pernyataan yang dirilis oleh pasukan Irak tidak mengatakan apakah mereka menemukan orang yang ditahan oleh ISISI.
Pemerintah Irak melancarkan operasi untuk merebut kembali Mosul pada bulan Oktober, dan mengumumkan bahwa sisi timur kota itu telah dibebaskan pada bulan Januari. Pasukan sekarang bergerak ke barat yang lebih padat penduduk.
Pasukan Hashd al-Shaabi Syiah mengatakan para korban adalah tawanan sipil dibunuh oleh militan ISIS. ISIS diduga telah membunuh hingga 600 tahanan, sebagian besar dari mereka Muslim Syiah, ketika merebut Mosul pada tahun 2014 seperti dikutip dari BBC, Minggu (12/3/2017).
"Kuburan massal berisi sisa-sisa dari sekitar 500 tahanan sipil yang dieksekusi oleh geng ISIS setelah mereka menguasai penjara selama mereka menduduki Mosul," kata pasukan paramiliter The Hashd al-Shaabi.
Jumlah mayat yang dilaporkan tidak dapat segera diverifikasi. Namun sebuah laporan dari Human Rights Watch (HRW) pada 2014 mengatakan bahwa ratusan narapidana laki-laki dibunuh oleh kelompok bersenjata ISIS pada saat itu.
Pasca menguasai penjara Badoush pada bulan Juni 2014, sekitar 1.500 narapidana dikumpulkan dan diangkut dengan truk untuk memperluas isolasi wilayah padang pasir sekitar 2 km. Begitu pengakuan mereka yang selamat kepada HRW.
Laporan HRW menyatakan, ISIS memisahkan narapidana Syiah dari Sunni dan Kristen. Kemudian mereka berbaris di tepi jurang, di mana mereka dipaksa untuk berlutut di sepanjang tepi. Para tahanan Syiah ditembak di kepala atau kembali dengan senapan serbu dan senjata otomatis. Mereka berhasil melarikan diri dengan berpura-pura mati atau berlindung dibawah tubuh korban yang jatuh di atas mereka. Begitu laporan mereka yang selamat.
Tentara Irak Divisi 9 Lapis Baja dan sekutu milisi mereka berhasil merebut kembali penjara Badoush, barat laut dari Mosul, pada Rabu lalu. Sebuah pernyataan yang dirilis oleh pasukan Irak tidak mengatakan apakah mereka menemukan orang yang ditahan oleh ISISI.
Pemerintah Irak melancarkan operasi untuk merebut kembali Mosul pada bulan Oktober, dan mengumumkan bahwa sisi timur kota itu telah dibebaskan pada bulan Januari. Pasukan sekarang bergerak ke barat yang lebih padat penduduk.
(ian)