Mencuri karena Kelaparan, Tangan Remaja Irak Dipotong ISIS

Minggu, 12 Maret 2017 - 07:26 WIB
Mencuri karena Kelaparan,...
Mencuri karena Kelaparan, Tangan Remaja Irak Dipotong ISIS
A A A
MOSUL - Ali Ibrahim, remaja Irak berusia 18 tahun, menceritakan penderitaannya ketika tangannya dipotong militan ISIS karena dia mencuri makanan. Ali terpaksa mencuri karena dia dan keluarganya mengalami kelaparan.

Ali tidak bisa membaca dan menulis. Dia kini hidup di kamp pengungsi Hamam al-Alil, sebelah selatan Mosul, Irak. Kisah Ali hanya satu dari ribuan kisah penderitaan warga Irak yang tinggal di pengungsian orang-orang telantar.

”Saya bertanggung jawab untuk tiga keluarga. Saudara saya tidak bisa bekerja. Saya pergi dan mencuri untuk memberi makan keluarga saya. ISIS memotong tangan saya,” katanya dengan memberi isyarat dengan tangan kiri.

Ali mengatakan, tangan kanannya diamputasi militan Islamic State atau ISIS dengan pisau daging.

Banyak warga Irak berjalam selama berjam-jam dengan anak-anak dan lansia untuk mencapai kamp Hamam. Mereka berhati-hati untuk mencapai kamp, karena senapan sniper dan serangan mortir setiap saat mengancam nyawa mereka.

Ali juga tidak mudah untuk mencapai kamp pengungsi Hamam. Ketika melarikan diri ke kamp pengungsi, Ali dan sudaranya harus ditahan lebih dulu oleh pasukan keamanan Irak untuk pemeriksaan. Sebab, saudara Ali dituding sebagai anggota ISIS karena pernah bersumpah setia kepada kelompok radikal itu.

”Saudara saya bersumpah setia kepada mereka. Dia berusaha untuk membawa saya keluar. Dia tidak tinggal lama, dan segera setelah mereka memotong tangan saya, dia berhenti (jadi anggota ISIS),” kata Ali, seperti dikutip dari NBC News, Minggu (12/3/2017).

”Saya meminta setiap orang-orang baik di luar sana untuk membantu saya mendapatkan tangan palsu, Insya Allah,” ujar Ali sambil menunjukkan tangan kanannya yang sudah buntung.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1093 seconds (0.1#10.140)