AS Tolak Hentikan Latihan Militer dengan Korsel

Kamis, 09 Maret 2017 - 17:07 WIB
AS Tolak Hentikan Latihan Militer dengan Korsel
AS Tolak Hentikan Latihan Militer dengan Korsel
A A A
NEW YORK - Amerika Serikat (AS) menolak permintaan China untuk menghentikan latihan militer bersama Korea Selatan (Korsel). China meminta hal itu sebagai pertukaran agar Korea Utara (Korut) menghentikan kegiatan nuklir dan rudalnya.

Duta Besar AS untuk PBB, Nikki Haley mengatakan, Washington harus melihat semacam tindakan positif oleh rezim Kim Jong-un sebelum membahas cara-cara untuk mengurangi ketegangan di Semenanjung Korea. Haley mengatakan latihan militer terutama saat ini amat dibutuhkan setelah Korut melakukan dua uji coba nuklir dan 24 rudal balistik diluncurkan tahun lalu.

Insiden terbaru yang melibatkan Korut adalah dua set peluncuran rudal dan dugaan pembunuhan saudara terasing Kim Jong-un menggunakan senjata kimia.

Dia juga membela penyebaran sistem pertahanan rudal AS di Korsel, sebuah langkah yang sangat ditentang oleh China. Ia mengatakan Amerika tidak akan meninggalkan sekutunya menghadapi ancaman dari Korut tanpa bantuan.

"Kami belum melihat adanya itikad baik sama sekali yang datang dari Korut. Saya menghargai semua rekan-rekan saya ingin berbicara tentang pembicaraan dan negosiasi, (tapi) kita tidak berurusan dengan orang yang rasional," kata Haley seperti dikutip dari Belfast Telegraph, Kamis (9/3/2017).

Haley mengatakan, dengan negara lain, AS akan mengupayakan negosiasi. "Ini bukan orang yang rasional, yang tidak memiliki tindakan rasional, yang tidak bisa berpikir jernih," kata Haley tentang pemimpin Korea Utara.

"Ini adalah seseorang yang mencoba untuk mendapatkan perhatian. Ini adalah seseorang yang mencoba untuk mendapatkan reaksi," imbuhnya.

Haley mengatakan AS mengevaluasi kembali bagaimana ia akan berurusan dengan Korut ke depannya dan akan membuat keputusan sekarang dan akan bertindak sesuai dengan hal itu. "Kami tidak mengesampingkan apa pun dan kami sedang mempertimbangkan setiap pilihan yang ada di meja," katanya.

Duta Besar Korsel Cho Tae-yul juga menolak ide pembekuan nuklir Korut dalam pertukaran penghentian latihan militer AS-Korsel, yang menekankan sifat defensif.

"Menghubungkan latihan ini untuk hal lain, provokasi nuklir dan rudal yang ilegal oleh Korut, adalah tidak pantas dan tidak dapat diterima, dan saya pikir ini hanya mencoba untuk menghubungkan yang tidak berhubungan," katanya.

"Semua jenis pilihan telah habis sejauh ini. Jadi satu-satunya cara yang tersedia untuk mengubah perilaku Korut yang fundamental adalah untuk terus menjaga tekanan dan sanksi," imbuhnya.

Sebelumnya Menteri Luar Negeri China, Wang Yi mengusulkan, kesepakatan untuk menunda kegiatan militer di Semenanjung Korea. Ia menyamakan meningkatnya ketegangan antara Pyongyang dengan Washington dan Seoul dua kereta cepat yang datang dari arah berlawanan tanpa ada yang mau memberi jalan.

Baca Juga: China Tawarkan Solusi Cegah Konfrontasi di Semenanjung Korea
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7299 seconds (0.1#10.140)