Tragis, 21 Anak Tewas Terpanggang di Tempat Penampungan Guatemala
A
A
A
SAN JOSE PINULA - Kebakaran hebat melanda bagian anak perempuan dari tempat penampungan anak-anak yang ramai di dekat Ibu Kota Guatemala, Guatemala City. Para pejabat mengatakan sedikitnya 21 anak perempuan tewas dan puluhan lainnya luka-luka.
Foto dari dalam penampungan menunjukkan lembaran biru yang menutupi sebuah tubuh menggunakan sneaker dan kasur busa dalam sebuah ruangan asrama yang bernoda asap. Para kerabat yang menunggu di luar tempat penampungan tampak bingung dan menangis . Personil penampungan memberikan mereka potongan kertas untuk menuliskan nama anak-anak mereka sehingga mereka bisa mencoba untuk menemukannya.
Juru bicara kantor kejaksaan Guatemala, Julia Barrera mengatakan, setidaknya 20 anak-anak dan remaja tewas. Dua rumah sakit mengatakan mereka menerima 41 anak perempuan yang terluka antara usia 13 dan 17, banyak dengan luka bakar tingkat dua dan tiga. Terbaru, pihak rumah sakit Roosevelt mengatakan korban tewas ke-21 telah meninggal di sana.
Kepala badan kesejahteraan sosial Guatemala, Carlos Rodas mengatakan, sejumlah pemuda memicu kerusuhan di tempat penampungan dalam upaya untuk melarikan diri. Mereka sudah sering mengeluhkan penyalahgunaan dan kondisi kehidupan di penampungan yang penuh sesak.
"Kemudian pada hari Rabu, sekitar 09.00, beberapa remaja mulai membakar kasur mereka. Kami tidak melalaikan tanggung jawab, kami menerima itu, tapi kami tidak bisa mendapatkan kehidupan mereka kembali," kata Rodas seperti dikutip dari Time, Kamis (9/3/2017).
Rodas mengatakan tempat penampungan itu memiliki kapasitas resmi 500 orang, namun pada prakteknya, tempat penampungan itu menampung setidaknya 800 pemuda.
Tempat penampungan yang dikelola pemerintah, yang dikenal sebagai Virgin of the Assumption Safe Home, berada di daerah pedesaan di luar Ibu Kota. Tempat penampungan ini dikelilingi oleh pohon-pohon dan dinding setinggi 30-kaki. Tempat penampungan ini ditujukan bagi anak-anak berisiko yang menjadi korban pelecehan serta remaja untuk menyelesaikan masa hukumannya dari pusat penahanan remaja dan tidak punya tempat untuk pulang.
Kantor Presiden Jimmy Morales menetapkan tiga hari berkabung nasional atas kejadian itu. Kantor kepresidenan juga menyebut 15 tewas dalam kejadian itu dan mengatakan penyebab kebakaran sedang diselidiki. Presiden Morales juga sempat melakukan hening cipta untuk menandai tragedi itu selama acara untuk memperingati Hari Perempuan Internasional.
Foto dari dalam penampungan menunjukkan lembaran biru yang menutupi sebuah tubuh menggunakan sneaker dan kasur busa dalam sebuah ruangan asrama yang bernoda asap. Para kerabat yang menunggu di luar tempat penampungan tampak bingung dan menangis . Personil penampungan memberikan mereka potongan kertas untuk menuliskan nama anak-anak mereka sehingga mereka bisa mencoba untuk menemukannya.
Juru bicara kantor kejaksaan Guatemala, Julia Barrera mengatakan, setidaknya 20 anak-anak dan remaja tewas. Dua rumah sakit mengatakan mereka menerima 41 anak perempuan yang terluka antara usia 13 dan 17, banyak dengan luka bakar tingkat dua dan tiga. Terbaru, pihak rumah sakit Roosevelt mengatakan korban tewas ke-21 telah meninggal di sana.
Kepala badan kesejahteraan sosial Guatemala, Carlos Rodas mengatakan, sejumlah pemuda memicu kerusuhan di tempat penampungan dalam upaya untuk melarikan diri. Mereka sudah sering mengeluhkan penyalahgunaan dan kondisi kehidupan di penampungan yang penuh sesak.
"Kemudian pada hari Rabu, sekitar 09.00, beberapa remaja mulai membakar kasur mereka. Kami tidak melalaikan tanggung jawab, kami menerima itu, tapi kami tidak bisa mendapatkan kehidupan mereka kembali," kata Rodas seperti dikutip dari Time, Kamis (9/3/2017).
Rodas mengatakan tempat penampungan itu memiliki kapasitas resmi 500 orang, namun pada prakteknya, tempat penampungan itu menampung setidaknya 800 pemuda.
Tempat penampungan yang dikelola pemerintah, yang dikenal sebagai Virgin of the Assumption Safe Home, berada di daerah pedesaan di luar Ibu Kota. Tempat penampungan ini dikelilingi oleh pohon-pohon dan dinding setinggi 30-kaki. Tempat penampungan ini ditujukan bagi anak-anak berisiko yang menjadi korban pelecehan serta remaja untuk menyelesaikan masa hukumannya dari pusat penahanan remaja dan tidak punya tempat untuk pulang.
Kantor Presiden Jimmy Morales menetapkan tiga hari berkabung nasional atas kejadian itu. Kantor kepresidenan juga menyebut 15 tewas dalam kejadian itu dan mengatakan penyebab kebakaran sedang diselidiki. Presiden Morales juga sempat melakukan hening cipta untuk menandai tragedi itu selama acara untuk memperingati Hari Perempuan Internasional.
(ian)