AS: Sistem Anti Rudal THAAD Bukan Ancaman ke China
A
A
A
WASHINGTON - Amerika Serikat (AS) mengatakan kepada China bahwa penyebaran sistem anti rudal THAAD di Korea Selatan (Korsel) adalah langkah pertahanan terhadap ancaman Korea Utara (Korut). AS menegaskan jika sistem anti rudal THAAD tidak menimbulkan ancaman bagi China.
"Kami telah sangat jelas dalam percakapan kami dengan China bahwa ini tidak dimaksudkan untuk menjadi ancaman, dan bukan merupakan ancaman, untuk mereka atau kekuatan lain di kawasan itu," kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS Mark Toner seperti dikutip dari Reuters, Rabu (8/3/2017).
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri China, Wang Yi mengatakan bahwa Korsel telah membuat kesalahan dengan menyebarkan sistem anti rudal THAAD. Beijing pun mendesak Seoul untuk menghentikan penyebaran sistem anti rudal buatan AS itu.
Berbicara pada konferensi pers di sela-sela pertemuan tahunan parlemen China, Wang Yi mengatakan sistem anti rudal THAAD merongrong keamanan Beijing dan mungkin membuat Korsel kurang aman.
Sebelumnya Komando Pasifik AS dalam sebuah pernyataan mengungkapkan AS mulai menyebar sistem anti rudal Terminal High Altitude Area Defense (THAAD) di Korsel. Sistem ini akan dikerahkan untuk melawan tes nuklir dan rudal balistik yang sedang berlangsung di Korut.
Pernyataan ini muncul setelah Pyongyang menembakkan empat rudal balistik ke laut di lepas pantai barat laut Jepang. Tindakan ini memicu kemarahan Korea Selatan (Korsel) dan Jepang. Peluncuran ini hanya beberapa hari setelah menjanjikan aksi balasan atas latihan militer Korsel-AS yang dipandang sebagai persiapan untuk perang.
Perjanjian untuk menyebarkan sistem rudal THAAD dicapai oleh Seoul dan Washington pada bulan Juli tahun lalu. Langkah itu muncul di tengah meningkatnya ketegangan yang dipicu oleh uji balistik dan nuklir berulang kali oleh Korut.
"Kami telah sangat jelas dalam percakapan kami dengan China bahwa ini tidak dimaksudkan untuk menjadi ancaman, dan bukan merupakan ancaman, untuk mereka atau kekuatan lain di kawasan itu," kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS Mark Toner seperti dikutip dari Reuters, Rabu (8/3/2017).
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri China, Wang Yi mengatakan bahwa Korsel telah membuat kesalahan dengan menyebarkan sistem anti rudal THAAD. Beijing pun mendesak Seoul untuk menghentikan penyebaran sistem anti rudal buatan AS itu.
Berbicara pada konferensi pers di sela-sela pertemuan tahunan parlemen China, Wang Yi mengatakan sistem anti rudal THAAD merongrong keamanan Beijing dan mungkin membuat Korsel kurang aman.
Sebelumnya Komando Pasifik AS dalam sebuah pernyataan mengungkapkan AS mulai menyebar sistem anti rudal Terminal High Altitude Area Defense (THAAD) di Korsel. Sistem ini akan dikerahkan untuk melawan tes nuklir dan rudal balistik yang sedang berlangsung di Korut.
Pernyataan ini muncul setelah Pyongyang menembakkan empat rudal balistik ke laut di lepas pantai barat laut Jepang. Tindakan ini memicu kemarahan Korea Selatan (Korsel) dan Jepang. Peluncuran ini hanya beberapa hari setelah menjanjikan aksi balasan atas latihan militer Korsel-AS yang dipandang sebagai persiapan untuk perang.
Perjanjian untuk menyebarkan sistem rudal THAAD dicapai oleh Seoul dan Washington pada bulan Juli tahun lalu. Langkah itu muncul di tengah meningkatnya ketegangan yang dipicu oleh uji balistik dan nuklir berulang kali oleh Korut.
(ian)