Kutip Pernyataan Soekarno, Presiden Jokowi Buka KTT IORA
A
A
A
JAKARTA - Presiden Indonesia Joko Widodo secara resmi membuka Konfrensi Tingkat Tinggi Indian Ocean Rim Asociation (IORA) di Jakarta. Dalam sambutannya, Presiden Jokowi mengutip pernyataan mantan Prisden Soekarno mengenai internasionalisme.
"Sebagaimana disampaikan secara amat bijaksana oleh pendiri RI, Presiden Soekarno, lebih dari setengah abad lalu. Beliau mengatakan internasionalisme tidak dapat hidup subur kalau tidak berakar dalam bumi nasionalisme. Sebaliknya, nasionalisme tidak dapat hidup subur kalau tidak hidup dalam taman sari internasionalisme," ucap Presiden Jokowi dalam sambutannya pada Selasa (7/3/2017).
"Dikarenakan teknologi maka globalisasi adalah sesuatu yang tidak bisa kita balikkan, tidak bisa kita mengelak darinya. Justru karena globalisasi sudah terelakkan lagi, kita menjadi semakin membutuhkan internasionalisme. Kita butuh internasionalisme untuk menciptakan solusi-solusi atas hambatan, tantangan yang timbul akibat globalisasi," sambungnya.
Ia kemudian mengatakan, sebagaimana diuraikan Presiden Soekarno, internasionalisme harus berakar pada bumi nasionalisme. Sebuah nasionalisme, lanjut Presiden Jokowi, yang sehat, yang bijaksana yang menyampaikan kebenaran, menceritakan apa adanya kepada masyarakat.
"Sebuah nasionalisme yang tulus yang berani melakukan yang terbaik untuk bangsa kita di jangka masa depan, bukan yang memancing atau terpancing emosi sesaat," ucapnya.
KTT IORA sendiri dihadiri oleh 16 orang pemimpin negara atau pemerintahan. Sejumlah kepala negara yang hadir antara lain Perdana Menteri Australia Malcolm Turnbull, Perdana Menteri Malaysia Nadjib Razak, dan Presiden Afrika Selatan Jacob Zouma.
"Sebagaimana disampaikan secara amat bijaksana oleh pendiri RI, Presiden Soekarno, lebih dari setengah abad lalu. Beliau mengatakan internasionalisme tidak dapat hidup subur kalau tidak berakar dalam bumi nasionalisme. Sebaliknya, nasionalisme tidak dapat hidup subur kalau tidak hidup dalam taman sari internasionalisme," ucap Presiden Jokowi dalam sambutannya pada Selasa (7/3/2017).
"Dikarenakan teknologi maka globalisasi adalah sesuatu yang tidak bisa kita balikkan, tidak bisa kita mengelak darinya. Justru karena globalisasi sudah terelakkan lagi, kita menjadi semakin membutuhkan internasionalisme. Kita butuh internasionalisme untuk menciptakan solusi-solusi atas hambatan, tantangan yang timbul akibat globalisasi," sambungnya.
Ia kemudian mengatakan, sebagaimana diuraikan Presiden Soekarno, internasionalisme harus berakar pada bumi nasionalisme. Sebuah nasionalisme, lanjut Presiden Jokowi, yang sehat, yang bijaksana yang menyampaikan kebenaran, menceritakan apa adanya kepada masyarakat.
"Sebuah nasionalisme yang tulus yang berani melakukan yang terbaik untuk bangsa kita di jangka masa depan, bukan yang memancing atau terpancing emosi sesaat," ucapnya.
KTT IORA sendiri dihadiri oleh 16 orang pemimpin negara atau pemerintahan. Sejumlah kepala negara yang hadir antara lain Perdana Menteri Australia Malcolm Turnbull, Perdana Menteri Malaysia Nadjib Razak, dan Presiden Afrika Selatan Jacob Zouma.
(ian)