Hampir 60 Ribu Warga Irak Melarikan Diri dari Mosul
A
A
A
BAGHDAD - Jumlah warga sipil yang melarikan diri dari Mosul barat dalam beberapa pekan terakhir telah mencapai 57 ribu. Demikian yang dikatakan oleh seorang pejabat Irak.
Warga Irak telah meninggalkan Mosul barat dalam jumlah besar sejak awal bulan lalu ketika militer mulai melakukan operasi untuk merembut kembali wilayah itu dari ISIS. Pada hari Jumat, angka kementerian menunjukkan 46.000 orang telah Mosul barat meninggalkan sejak pertempuran dimulai pada 19 Februari lalu.
"Jumlah mereka meningkat lebih dari 10 ribu dalam dua hari terakhir," kata pemerintah Irak seperti dikutip dari CNN, Senin (6/3/2017).
Pada pekan lalu, Komite Palang Merah Internasional (ICRC) mengatakan, 12 warga Mosul termasuk lima anak-anak harus menerima perawatan akibat luka yang diduga dari serangan kimia. Selain itu, warga sipil juga ada yang tewas akibat ranjau darat.
Baca Juga: Palang Merah Internasional: 7 Dirawat Terpapar Zat Beracun Dekat Mosul
Pemerintah Irak terus memberikan bantuan dan makanan. "Setidaknya 100 orang pengungsi dari Mosul barat ditangani di kamp-kamp pengungsi," kata Menteri Migrasi dan Perpindahan Jassem Mohammad al-Jaff.
Sejak ditaklukan oleh militan ISIS pada bulan Juni 2014, Mosul telah menjadi benteng penting bagi kelompok ekstrimis itu. Kota terbesar di bawah kontrol kelompok teror itu adalah kota dari mana kelompok yang dipimpin oleh Abu Bakr al-Baghdadi mendeklarasikan pendirian khilafah.
Warga Irak telah meninggalkan Mosul barat dalam jumlah besar sejak awal bulan lalu ketika militer mulai melakukan operasi untuk merembut kembali wilayah itu dari ISIS. Pada hari Jumat, angka kementerian menunjukkan 46.000 orang telah Mosul barat meninggalkan sejak pertempuran dimulai pada 19 Februari lalu.
"Jumlah mereka meningkat lebih dari 10 ribu dalam dua hari terakhir," kata pemerintah Irak seperti dikutip dari CNN, Senin (6/3/2017).
Pada pekan lalu, Komite Palang Merah Internasional (ICRC) mengatakan, 12 warga Mosul termasuk lima anak-anak harus menerima perawatan akibat luka yang diduga dari serangan kimia. Selain itu, warga sipil juga ada yang tewas akibat ranjau darat.
Baca Juga: Palang Merah Internasional: 7 Dirawat Terpapar Zat Beracun Dekat Mosul
Pemerintah Irak terus memberikan bantuan dan makanan. "Setidaknya 100 orang pengungsi dari Mosul barat ditangani di kamp-kamp pengungsi," kata Menteri Migrasi dan Perpindahan Jassem Mohammad al-Jaff.
Sejak ditaklukan oleh militan ISIS pada bulan Juni 2014, Mosul telah menjadi benteng penting bagi kelompok ekstrimis itu. Kota terbesar di bawah kontrol kelompok teror itu adalah kota dari mana kelompok yang dipimpin oleh Abu Bakr al-Baghdadi mendeklarasikan pendirian khilafah.
(ian)