Surat Remaja ISIS di Mosul: Saya Akan Nikahi 72 Perawan di Surga
A
A
A
MOSUL - Seorang remaja di Mosul, Irak, yang melakukan serangan bom bunuh diri terhadap pasukan Irak pada 2016 lalu meninggalkan surat “pamit” untuk keluarganya. Surat remaja berumur 15 tahun itu mengungkap bahwa dia pergi bergabung dengan ISIS untuk menjadi “martir”.
Remaja itu bernama Alaa Abd al-Akeedi. Surat tulisan Akeedi telah dipublikasikan Reuters. Suratnya ditulis tangan yang berisi doktrin “jihad demi surga”.
”Keluarga saya tersayang, maafkan saya,” bunyi kalimat pembuka surat Akeedi yang ditemukan terbuang di lorong-lorong berdebu di lokasi pelatihan kelompok Islamic State (ISIS) di Mosul timur.
”Jangan sedih dan jangan memakai pakaian hitam (berkabung). Saya meminta untuk menikah dan Anda tidak menikahkan saya. Jadi, demi Tuhan, saya akan menikah dengan 72 perawan di surga,” lanjut surat Akeedi, yang dilansir Selasa (28/2/2017).
Surat ditulis di lembaran formulir ISIS bertanda “Soldiers 'Department, Martyrs' Brigade”. Amplop surat itu juga memuat alamat tujuan, yakni rumah orang tuanya di Mosul barat.
Akeedi berusia 15 tahun ketika dia mendaftar sebagai “martir” di tempat pelatihan ISIS. Dia adalah satu dari puluhan remaja yang menjalani pelatihan selama 2,5 tahun.
Suratnya tidak pernah sampai pada keluarganya. Surat tersebut tertinggal dengan beberapa surat para pengebom lain yang juga “berpamitan” kepada keluarganya. Surat dan berkas-berkas lain terbuang di fasilitas pelatihan yang ditinggalkan ISIS ketika militer Irak meluncurkan serangan di Mosul timur sejak Oktober 2016 lalu.
Dalam salah satu dokumen termuat data pendaftaran 50 orang untuk menjadi “martir”. Dokumen itu juga berupa tulisan tangan. Sebagian ada yang dilengkapi foto.
Dokumen-dokumen ISIS ini ditemukan oleh wartawan Reuters ketika melakukan perjalanan ke Mosul timur setelah tentara Irak merebut kembali wilayah itu.
Reuters mewawancarai tiga kerabat dari para militan ISIS, termasuk kerabat Akeedi. Rata-rata para kerabat mengaku kecewa dan bingung dengan keputusan para remaja itu yang memilih mati untuk ISIS.
Remaja itu bernama Alaa Abd al-Akeedi. Surat tulisan Akeedi telah dipublikasikan Reuters. Suratnya ditulis tangan yang berisi doktrin “jihad demi surga”.
”Keluarga saya tersayang, maafkan saya,” bunyi kalimat pembuka surat Akeedi yang ditemukan terbuang di lorong-lorong berdebu di lokasi pelatihan kelompok Islamic State (ISIS) di Mosul timur.
”Jangan sedih dan jangan memakai pakaian hitam (berkabung). Saya meminta untuk menikah dan Anda tidak menikahkan saya. Jadi, demi Tuhan, saya akan menikah dengan 72 perawan di surga,” lanjut surat Akeedi, yang dilansir Selasa (28/2/2017).
Surat ditulis di lembaran formulir ISIS bertanda “Soldiers 'Department, Martyrs' Brigade”. Amplop surat itu juga memuat alamat tujuan, yakni rumah orang tuanya di Mosul barat.
Akeedi berusia 15 tahun ketika dia mendaftar sebagai “martir” di tempat pelatihan ISIS. Dia adalah satu dari puluhan remaja yang menjalani pelatihan selama 2,5 tahun.
Suratnya tidak pernah sampai pada keluarganya. Surat tersebut tertinggal dengan beberapa surat para pengebom lain yang juga “berpamitan” kepada keluarganya. Surat dan berkas-berkas lain terbuang di fasilitas pelatihan yang ditinggalkan ISIS ketika militer Irak meluncurkan serangan di Mosul timur sejak Oktober 2016 lalu.
Dalam salah satu dokumen termuat data pendaftaran 50 orang untuk menjadi “martir”. Dokumen itu juga berupa tulisan tangan. Sebagian ada yang dilengkapi foto.
Dokumen-dokumen ISIS ini ditemukan oleh wartawan Reuters ketika melakukan perjalanan ke Mosul timur setelah tentara Irak merebut kembali wilayah itu.
Reuters mewawancarai tiga kerabat dari para militan ISIS, termasuk kerabat Akeedi. Rata-rata para kerabat mengaku kecewa dan bingung dengan keputusan para remaja itu yang memilih mati untuk ISIS.
(mas)