Universitas Malaysia Nyatakan Raja Salman Raja Revolusioner
A
A
A
KUALA LUMPUR - Raja Kerajaan Arab Saudi Salman bin Abdulaziz al-Saud telah diberikan gelar gelar kehormatan Doctor of Letters oleh University of Malaya (UM) dalam sebuah acara khusus di Malaysia. Gelar itu sebagai pengakuan kontribusi Raja Salman yang membuatnya dianggap sebagai raja revolusioner dan inovatif.
Gelar kehormatan disampaikan oleh rektor UM yang juga Sultan Perak; Sultan Nazrin Muizzuddin Shah.
Raja Salman menerima gelar terkait dengan kunjungan kenegaraannya ke Malaysia. Dia akan berada di negara itu sampai hari ini (28/2/2017), sebelum melanjutkan lawatannya ke Indonesia.
”Penganugerahan ini diharapkan dapat membuka cakrawala baru dalam hubungan yang lama berdiri di antara lembaga-lembaga pendidikan tinggi lokal dan Arab Saudi,” kata Wakil Rektor UM, Prof Dr Mohd Amin Jalaludin, dalam sebuah pernyataan yang dikutip The Star.
”Diharapkan juga bahwa penganugerahan ini akan memperkuat hubungan yang ada antara kedua negara dalam hal penelitian dan pertukaran staf akademik,” lanjut dia.
”Penganugerahan ini juga merupakan kesaksian dan kepercayaan dari pemerintah Saudi terhadap standar yang tinggi dari sektor pendidikan di sini, terutama di bidang kedokteran,” imbuh Jalaludin.
Baca Juga: Raja Salman Ajak 25 Pangeran ke Indonesia, Ini Daftarnya
Sebelum menjadi Raja Saudi, Salman pernah menjabat sebagai Wakil Gubernur dan Gubernur Riyadh selama 48 tahun, yakni antara tahun 1963 hingga 2011.
Dia kemudian diangkat Menteri Pertahanan pada tahun 2011. Salman yang saat itu masih bergelar pangeran, lantas dinobatkan sebagai Putra Mahkota Saudi pada 2012 setelah kematian saudaranya, Nayef bin Abdulaziz al-Saud.
Salman selanjutnya dinobatkan sebagai raja baru Arab Saudi pada 23 Januari 2015, setelah kematian saudara tirinya Raja Abdullah bin Abdulaziz al-Saud.
Gelar kehormatan disampaikan oleh rektor UM yang juga Sultan Perak; Sultan Nazrin Muizzuddin Shah.
Raja Salman menerima gelar terkait dengan kunjungan kenegaraannya ke Malaysia. Dia akan berada di negara itu sampai hari ini (28/2/2017), sebelum melanjutkan lawatannya ke Indonesia.
”Penganugerahan ini diharapkan dapat membuka cakrawala baru dalam hubungan yang lama berdiri di antara lembaga-lembaga pendidikan tinggi lokal dan Arab Saudi,” kata Wakil Rektor UM, Prof Dr Mohd Amin Jalaludin, dalam sebuah pernyataan yang dikutip The Star.
”Diharapkan juga bahwa penganugerahan ini akan memperkuat hubungan yang ada antara kedua negara dalam hal penelitian dan pertukaran staf akademik,” lanjut dia.
”Penganugerahan ini juga merupakan kesaksian dan kepercayaan dari pemerintah Saudi terhadap standar yang tinggi dari sektor pendidikan di sini, terutama di bidang kedokteran,” imbuh Jalaludin.
Baca Juga: Raja Salman Ajak 25 Pangeran ke Indonesia, Ini Daftarnya
Sebelum menjadi Raja Saudi, Salman pernah menjabat sebagai Wakil Gubernur dan Gubernur Riyadh selama 48 tahun, yakni antara tahun 1963 hingga 2011.
Dia kemudian diangkat Menteri Pertahanan pada tahun 2011. Salman yang saat itu masih bergelar pangeran, lantas dinobatkan sebagai Putra Mahkota Saudi pada 2012 setelah kematian saudaranya, Nayef bin Abdulaziz al-Saud.
Salman selanjutnya dinobatkan sebagai raja baru Arab Saudi pada 23 Januari 2015, setelah kematian saudara tirinya Raja Abdullah bin Abdulaziz al-Saud.
(mas)