Ahli Toksikologi: Kematian Kim Jong-nam Mengerikan dan Menyakitkan
A
A
A
KUALA LUMPUR - Ahli toksikologi Malaysia Dr Dzulkefly Ahmad mengatakan Kim Jong-nam, kakak tiri diktator Korea Utara (Korut) Kim Jong-un mengalami kematian secara mengerikan dan menyakitkan. Kim Jong-nam dibunuh dengan agen saraf VX di Bandara Internasional Kuala Lumpur pada 13 Februari lalu.
Dzulkefly Ahmad pernah menjadi ahli toksikologi di University of Science Malaysia (USM). Menurutnya, agen saraf VX yang digunakan untuk membunuh abang tiri Kim Jong-un itu merupakan racun kimia yang sangat kuat.
Baca Juga: Doan, dari Vietnam Ido Jadi Tersangka Pembunuh Kim Jong-nam
Pembunuh, kata dia, hanya butuh tidak lebih dari 10 sampai 15mg agen saraf VX untuk mematikan target. Ahli toksikologi itu melanjutkan, racun berbahaya itu menyerang sistem saraf. Korban bisa mati lemas hanya dalam hitungan detik setelah terpapar.
”Ini adalah agen (saraf) yang sangat menakutkan. Ini digunakan dalam perang kimia dan saya menghadiri kursus yang mempelajari efek dalam perang Iran-Irak pada 1980-an,” katanya kepada The Star, yang dikutip Sabtu (25/2/2017).
”Dalam hal ini, dari apa yang saya lihat, itu dermal inhalasi, yang berarti toksisitas akut,” katanya lagi.
”Ini agen neurotoksik yang bertindak terhadap enzim dari sistem neurokimia, yang kemudian berusaha untuk mematikan sistem Anda. Ini (bekerja) saat korban lemas dan akhirnya akan tumbang,” paparnya.
Pada hari Jumat kemarin, Kepala Kepolisian Diraja Malaysia Inspektur Jenderal Polisi Khalid Abu Bakar menegaskan bahwa VX adalah racun yang digunakan untuk membunuh Kim Jong-nam. Menurutnya, salah satu dari dua wanita yang melakukan serangan mengaku tidak enak badan akibat keracunan dari bahan kimia yang sama.
Dua wanita yang jadi tersangka dalam kasus pembunuhan Kim Jong-nam itu adalah Doan Thi Huong, 28, asal Vietnam dan Siti Aisyah, 25, asal Indonesia. Tersangka yang dituduh menyerang dengan racun itu adalah Doan, sedangkan Siti dituduh hanya mengalihkan perhatian korban saat diserang dari belakang.
Baca Juga: Pakai Speaker, Korsel Bisingi Korut dengan Berita Ajal Kim Jong-nam
Dzulkefly mengatakan, hingga saat ini belum ada penawar untuk dosis tinggi dari agen saraf VX. Menurutnya, wanita yang menyerang Kim Jong-nam tidak bisa menyentuh bahan kimia itu dengan tangan kosong atau bahkan dengan sarung tangan biasa. Sebab, agen saraf VX dapat diserap melalui kulit dan menyebabkan keracunan yang parah.
”Para wanita yang menempatkan racun kimia di wajahnya (korban) harus menjaga diri dengan baik,” ujarnya. Dia menambahkan, wanita yang menyerang Kim Jong-nam itu akan muntah karena terpapar bahan kimia tersebut dalam dosis rendah.
”Ini terjadi ketika mereka tidak benar-benar dilindungi. Anda dapat mengalami diare dan muntah-muntah. Tapi tingkat paparannya tidak akan menyebabkan kematian karena ada penangkal untuk itu. Namun, ketika dosisnya besar (10mg atau di atasnya), maka itu mematikan,” katanya.
Dzulkefly Ahmad pernah menjadi ahli toksikologi di University of Science Malaysia (USM). Menurutnya, agen saraf VX yang digunakan untuk membunuh abang tiri Kim Jong-un itu merupakan racun kimia yang sangat kuat.
Baca Juga: Doan, dari Vietnam Ido Jadi Tersangka Pembunuh Kim Jong-nam
Pembunuh, kata dia, hanya butuh tidak lebih dari 10 sampai 15mg agen saraf VX untuk mematikan target. Ahli toksikologi itu melanjutkan, racun berbahaya itu menyerang sistem saraf. Korban bisa mati lemas hanya dalam hitungan detik setelah terpapar.
”Ini adalah agen (saraf) yang sangat menakutkan. Ini digunakan dalam perang kimia dan saya menghadiri kursus yang mempelajari efek dalam perang Iran-Irak pada 1980-an,” katanya kepada The Star, yang dikutip Sabtu (25/2/2017).
”Dalam hal ini, dari apa yang saya lihat, itu dermal inhalasi, yang berarti toksisitas akut,” katanya lagi.
”Ini agen neurotoksik yang bertindak terhadap enzim dari sistem neurokimia, yang kemudian berusaha untuk mematikan sistem Anda. Ini (bekerja) saat korban lemas dan akhirnya akan tumbang,” paparnya.
Pada hari Jumat kemarin, Kepala Kepolisian Diraja Malaysia Inspektur Jenderal Polisi Khalid Abu Bakar menegaskan bahwa VX adalah racun yang digunakan untuk membunuh Kim Jong-nam. Menurutnya, salah satu dari dua wanita yang melakukan serangan mengaku tidak enak badan akibat keracunan dari bahan kimia yang sama.
Dua wanita yang jadi tersangka dalam kasus pembunuhan Kim Jong-nam itu adalah Doan Thi Huong, 28, asal Vietnam dan Siti Aisyah, 25, asal Indonesia. Tersangka yang dituduh menyerang dengan racun itu adalah Doan, sedangkan Siti dituduh hanya mengalihkan perhatian korban saat diserang dari belakang.
Baca Juga: Pakai Speaker, Korsel Bisingi Korut dengan Berita Ajal Kim Jong-nam
Dzulkefly mengatakan, hingga saat ini belum ada penawar untuk dosis tinggi dari agen saraf VX. Menurutnya, wanita yang menyerang Kim Jong-nam tidak bisa menyentuh bahan kimia itu dengan tangan kosong atau bahkan dengan sarung tangan biasa. Sebab, agen saraf VX dapat diserap melalui kulit dan menyebabkan keracunan yang parah.
”Para wanita yang menempatkan racun kimia di wajahnya (korban) harus menjaga diri dengan baik,” ujarnya. Dia menambahkan, wanita yang menyerang Kim Jong-nam itu akan muntah karena terpapar bahan kimia tersebut dalam dosis rendah.
”Ini terjadi ketika mereka tidak benar-benar dilindungi. Anda dapat mengalami diare dan muntah-muntah. Tapi tingkat paparannya tidak akan menyebabkan kematian karena ada penangkal untuk itu. Namun, ketika dosisnya besar (10mg atau di atasnya), maka itu mematikan,” katanya.
(mas)