Meledek, Korut Sebut China Menari untuk Lagu AS
A
A
A
PYONGYANG - Rezim Korea Utara (Korut) melalui kantor berita KCNA, mengolok-olok China karena menangguhkan impor batubara sebagai respons atas uji tembak rudal balistik Pyongyang. Korut meledek China sebagai negara yang menari untuk lagu yang dimainkan Amerika Serikat (AS).
Laporan media pemerintah Korut itu tidak secara langsung menyebut China sebagai negara yang diolok-olok. Namun, Korut menyebutnya sebagai “negara tetangga” yang mengklaim sebagai tetangga yang ramah.
Korut yang dipimpin Kim Jong-un selama ini dikenal sebagai sekutu dekat China. Beijing sudah beberapa kali membela Pyongyang ketika ramai-ramai dikecam Barat karena menguji coba senjata-senjata berbahaya, termasuk senjata nuklir.
Dalam laporannya, KCNA menuduh Beijing meninggalkan Pyongyang demi mendukung AS dengan cara menangguhkan impor batubara sesuai dengan sanksi PBB.
”Negara ini, dengan gaya kekuatannya sendiri, menari untuk lagu AS,” bunyi laporan media pemerintah Korut.
“Dalam referensi langsung ke larangan impor, pernyataan itu menunjukkan China telah mengambil langkah-langkah yang tidak manusiawi, benar-benar memblokir perdagangan luar negeri, yang akan membantu musuh-musuhnya untuk melemahkan sistem sosial di Korut,” lanjut laporan itu, yang dikutip Jumat (24/2/2017).
China selama ini jadi sumber pendapatan terbesar Korut dari sektor perdagangan dan bantuan. Menurut data statistik pabean China, ekspor batubara Korut ke China pada tahun lalu mencapai USD 1,2 miliar.
Beijing sendiri telah berada di bawah tekanan dari Presiden AS Donald Trump agar bertindak lebih keras terhadap Korut. Namun, Beijing mengaku bahwa pengaruhnya terhadap Korut terbatas.
Laporan media pemerintah Korut itu tidak secara langsung menyebut China sebagai negara yang diolok-olok. Namun, Korut menyebutnya sebagai “negara tetangga” yang mengklaim sebagai tetangga yang ramah.
Korut yang dipimpin Kim Jong-un selama ini dikenal sebagai sekutu dekat China. Beijing sudah beberapa kali membela Pyongyang ketika ramai-ramai dikecam Barat karena menguji coba senjata-senjata berbahaya, termasuk senjata nuklir.
Dalam laporannya, KCNA menuduh Beijing meninggalkan Pyongyang demi mendukung AS dengan cara menangguhkan impor batubara sesuai dengan sanksi PBB.
”Negara ini, dengan gaya kekuatannya sendiri, menari untuk lagu AS,” bunyi laporan media pemerintah Korut.
“Dalam referensi langsung ke larangan impor, pernyataan itu menunjukkan China telah mengambil langkah-langkah yang tidak manusiawi, benar-benar memblokir perdagangan luar negeri, yang akan membantu musuh-musuhnya untuk melemahkan sistem sosial di Korut,” lanjut laporan itu, yang dikutip Jumat (24/2/2017).
China selama ini jadi sumber pendapatan terbesar Korut dari sektor perdagangan dan bantuan. Menurut data statistik pabean China, ekspor batubara Korut ke China pada tahun lalu mencapai USD 1,2 miliar.
Beijing sendiri telah berada di bawah tekanan dari Presiden AS Donald Trump agar bertindak lebih keras terhadap Korut. Namun, Beijing mengaku bahwa pengaruhnya terhadap Korut terbatas.
(mas)