Malaysia Tegaskan Kematian Kim Jong-nam Bukan Serangan Jantung
A
A
A
KUALA LUMPUR - Otoritas Malaysia menegaskan bahwa taka da bukti Kim Jong-nam menderita serangan jantung yang menyebabkan kematiannya. Malaysia juga menyatakan tidak ada bekas luka tusukan di jasad kakak tiri diktator Korea Utara (Korut) Kim Jong-un tersebut.
Penegasan itu disampaikan Direktur Jenderal Kesehatan Malaysia Dr Noor Hisham Abdullah dalam konferensi pers di Rumah Sakit Kuala Lumpur (HKL). Pernyataan itu sebagai jawaban atas komentar pemerintah Korut yang mengklaim mendapat laporan dari Malaysia jika korban meninggal akibat serangan jantung.
Noor Hisham menyatakan tidak akan ada autopsi kedua pada jasad korban, meskipun pemerintah Korut tidak percaya pada hasil autopsi yang dilakukan pihak Malaysia.
Hasil analisis pada pemeriksaan post-mortem, kata Noor Hisham, dibutuhkan untuk mengonfirmasi identitas korban sekaligus untuk mengetahui penyebab kematian korban. Namun, analisis itu masih tertunda.
Ahli waris atau kerabat dekat Kim Jong-nam juga belum datang untuk mengidentifikasi jasad korban.
Ditanya apakah ada tanda-tanda Kim Jong-nam meninggal karena keracunan, Noor Hisham, belum berani menyimpulkannya. ”Kami harus mengonfirmasi dengan hasil laboratorium sebelum kami membuat pernyataan konklusif,” ujarnya, seperti dikutip Asia One, Kamis (23/2/2017).
Sebelumnya, Kepolisian Malaysia menyatakan Kim Jong-nam meninggal akibat dibunuh dengan racun di Bandara Internasional Kuala Lumpur pada 13 Februari lalu.
Dua tersangka wanita yang terekam CCTV terlibat dalam serangan terhadap korban telah ditahan. Keduanya adalah Siti Aisyah, 25, asal Indonesia dan Doan Thi Huong, 28, asal Vietnam. Seorang warga Korut bernama Ri Jong-chol, juga ditahan sebagai tersangka ketiga.
Hingga kini, Kepolisian Malaysia yang meminta bantuan Interpol masih memburu empat warga Korut yang diduga sebagai dalang pembunuhan Kim Jong-nam. Keempat orang itu dilaporkan sudah melarikan diri ke Pyongyang.
Penegasan itu disampaikan Direktur Jenderal Kesehatan Malaysia Dr Noor Hisham Abdullah dalam konferensi pers di Rumah Sakit Kuala Lumpur (HKL). Pernyataan itu sebagai jawaban atas komentar pemerintah Korut yang mengklaim mendapat laporan dari Malaysia jika korban meninggal akibat serangan jantung.
Noor Hisham menyatakan tidak akan ada autopsi kedua pada jasad korban, meskipun pemerintah Korut tidak percaya pada hasil autopsi yang dilakukan pihak Malaysia.
Hasil analisis pada pemeriksaan post-mortem, kata Noor Hisham, dibutuhkan untuk mengonfirmasi identitas korban sekaligus untuk mengetahui penyebab kematian korban. Namun, analisis itu masih tertunda.
Ahli waris atau kerabat dekat Kim Jong-nam juga belum datang untuk mengidentifikasi jasad korban.
Ditanya apakah ada tanda-tanda Kim Jong-nam meninggal karena keracunan, Noor Hisham, belum berani menyimpulkannya. ”Kami harus mengonfirmasi dengan hasil laboratorium sebelum kami membuat pernyataan konklusif,” ujarnya, seperti dikutip Asia One, Kamis (23/2/2017).
Sebelumnya, Kepolisian Malaysia menyatakan Kim Jong-nam meninggal akibat dibunuh dengan racun di Bandara Internasional Kuala Lumpur pada 13 Februari lalu.
Dua tersangka wanita yang terekam CCTV terlibat dalam serangan terhadap korban telah ditahan. Keduanya adalah Siti Aisyah, 25, asal Indonesia dan Doan Thi Huong, 28, asal Vietnam. Seorang warga Korut bernama Ri Jong-chol, juga ditahan sebagai tersangka ketiga.
Hingga kini, Kepolisian Malaysia yang meminta bantuan Interpol masih memburu empat warga Korut yang diduga sebagai dalang pembunuhan Kim Jong-nam. Keempat orang itu dilaporkan sudah melarikan diri ke Pyongyang.
(mas)