Pembunuhan Jong-nam, Malaysia Bakal Periksa Pejabat Kedubes Korut
A
A
A
KUALA LUMPUR - Seorang pejabat senior Kedubes Korea Utara (Korut) dan seorang pegawai maskapai penerbangan akan diperiksa terkait pembunuhan Kim Jong-nam. Begitu pernyataan pihak kepolisian Malaysia.
Kepala polisi Khalid Abu Bakar menyebut diplomat Korut Hyon Kwang-song akan dimintai keterangan. Song menjabat sebagai sekretaris kedua di Kedubes Korut. Polisi Malaysia juga akan memeriksa staf maskapai penerbangan Air Koryo, Kim Uk-il, dan tersangka lainnya Ri Ji-u.
Khalid mengatakan ketiganya berada di Malaysia. "Mereka tidak ditahan, mereka telah dipanggil untuk dimintai bantuan," kata Khalid wartawan dalam sebuah konferensi pers seperti dikutip dari Reuters, Rabu (22/2/2017).
Malaysia sejauh ini telah mengidentifikasi total delapan warga Korut yang dicurigai terkait dengan pembunuhan. Salah satunya telah berada di dalam tahanan bersama dua wanita asal Indonesia dan Vietnam yang diyakini sebagai pelaku.
Khalid mengatakan polisi Malaysia "sangat percaya" empat warga Korut lainnya telah kembali ke Pyongyang. Mereka langsung terbang ke Ibu Kota Korut itu setelah pembunuhan Kim Jong-nam terjadi.
Kepala polisi Khalid Abu Bakar menyebut diplomat Korut Hyon Kwang-song akan dimintai keterangan. Song menjabat sebagai sekretaris kedua di Kedubes Korut. Polisi Malaysia juga akan memeriksa staf maskapai penerbangan Air Koryo, Kim Uk-il, dan tersangka lainnya Ri Ji-u.
Khalid mengatakan ketiganya berada di Malaysia. "Mereka tidak ditahan, mereka telah dipanggil untuk dimintai bantuan," kata Khalid wartawan dalam sebuah konferensi pers seperti dikutip dari Reuters, Rabu (22/2/2017).
Malaysia sejauh ini telah mengidentifikasi total delapan warga Korut yang dicurigai terkait dengan pembunuhan. Salah satunya telah berada di dalam tahanan bersama dua wanita asal Indonesia dan Vietnam yang diyakini sebagai pelaku.
Khalid mengatakan polisi Malaysia "sangat percaya" empat warga Korut lainnya telah kembali ke Pyongyang. Mereka langsung terbang ke Ibu Kota Korut itu setelah pembunuhan Kim Jong-nam terjadi.
(ian)